Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jenis Makanan yang Tidak Dianjurkan Dibawa ke Pesawat

Seorang pakar etiket membagikan jenis makanan yang sebaiknya dihindari penumpang pesawat dalam penerbangan.

25 September 2023 | 21.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan di pesawat terkenal tidak selezat makanan di restoran. Walhasil, banyak penumpang membawa makanan sendiri untuk disantap dalam penerbangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, membawa makanan sendiri bisa jadi tidak bijaksana. Misalnya, seorang pria mengaku dipermalukan saat istrinya membawakan lasagna utuh ke dalam pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adakah aturan untuk membawa makanan ke dalam pesawat?

Pakar etiket, Jo Bryant, dan tim di SkyParkSecure berbagi aturan membawa makanan dalam penerbangan.

“Keterbatasan kabin, ditambah dengan aliran udara yang terbatas, membuat makanan berbau tidak bisa dihindari. Jika makanan yang disajikan oleh maskapai penerbangan memiliki bau yang sangat menyengat, maka hal tersebut di luar kendali penumpang, namun membawa sandwich atau makanan cepat saji yang berbau tajam ke dalam pesawat adalah tindakan yang tidak pengertian dan egois," kata dia, seperti dikutip Express.co.uk, Senin, 15 September 2023. 

Betapapun menggiurkannya ayam goreng di bandara, penumpang sebaiknya memakannya sebelum naik ke pesawat jika tidak ingin mengecewakan penumpang lain.

Makanan yang dipanaskan dapat menimbulkan bau tajam di seluruh pesawat. Camilan kemasan, seperti sereal batangan, adalah pilihan yang jauh lebih baik.

Seorang pramugari baru-baru ini mengatakan dia menghindari jenis makanan tertentu sebelum penerbangan karena dapat membuat perjalanan menjadi tidak nyaman.

Penyebab makanan di pesawat tidak menarik

Mengapa makanan di maskapai penerbangan sangat tidak menarik? Meski terdengar aneh, makanan sering kali terasa berbeda di udara.

Rosie Panter, pakar perjalanan di dealchecker, mengatakan, kombinasi udara kering dan perubahan tekanan di dalam kabin dapat mengurangi sensitivitas selera terhadap makanan manis dan asin sekitar 30 persen. "Ini berarti makanan di pesawat dan makanan di darat dapat terasa sangat berbeda," kata dia. 

Southern Living juga melaporkan hal yang sama. Saat pesawat berada ribuan kaki di udara, tekanan kabin menyebabkan indra perasa dan penciuman semakin berubah. Seperti makan saat sedang pilek, makanan terasa lebih hambar di pesawat dibandingkan di darat.

Selain itu, maskapai penerbangan sering menggunakan makanan yang tidak musiman untuk memenuhi kebutuhan ini. Itu sebabnya, tuna bisa terasa berbeda dari satu penerbangan ke penerbangan lainnya.

Jus tomat terasa lebih enak di udara

Jika makanan lain terasa tidak enak, jus tomat justru sering kali terasa sangat enak di udara. Rasanya berubah lebih manis dan fruity saat di ketinggian. Selain itu, tomat terkenal dengan rasa umaminya yang gurih, yang tidak berubah seiring ketinggian dan menjadi lebih terasa saat rasa lain dari buah tersebut berkurang.

EXPRESS.CO.UK | READER DIGEST 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus