Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kulit dan kelamin M. Akbar Wedyadhana mengimbau penggunaan tabir surya dengan faktor pelindung sinar matahari (SPF) minimal 30 untuk melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet A (UVA) dan B (UVB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Memilih sunscreen dengan SPF minimal 30 berlabel broad spectrum (PA+++) untuk melindungi kulit dari radiasi UVB sekaligus UVA," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Jakarta itu, Senin, 16 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain SPF, Akbar juga memberi kiat lain terkait tabir surya, yakni memilih produk dengan tekstur yang nyaman, mudah diserap kulit, dan tidak menghambat produksi keringat sehingga bisa konsisten menggunakannya setiap hari. Dia juga meminta untuk tetap memakai tabir surya meski cuaca mendung atau berada dalam ruangan karena dalam kondisi hujan, sinar UV masih bisa menembus kulit.
"Penggunaan tabir surya, terutama di kulit tubuh, sebagai rutinitas mutlak untuk mencegah berbagai permasalahan kulit dengan melindungi kulit dari radiasi UVB ataupun UVA yang merugikan," jelasnya.
Persentase pengguna tabir surya masih rendah
Faktanya, belum semua perempuan rutin menggunakan tabir surya. Sebuah survei yang dilakukan Vaseline terhadap 1.000 perempuan di Indonesia menunjukkan mereka masih abai memakai tabir surya. Marketing Skin Care Lead Unilever Indonesia, Meila Putri Handayani, merujuk survei tersebut dan mengatakan kurang dari 3 persen konsumen Indonesia yang membeli tabir surya untuk tubuh.
Alasan mereka salah satunya karena menganggap semua tekstur tabir surya membuat kulit terasa lengket dan berminyak. Alasan lain karena percaya pakaian yang tertutup sudah cukup untuk menahan sengatan sinar matahari. Padahal, data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut rata-rata indeks UV di Indonesia adalah 8-10 atau berada pada skala merah, yang artinya sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.
Kondisi ini dapat memunculkan masalah, antara lain kulit kering, kulit terbakar akibat paparan sinar matahari berlebihan (sunburn), hiperpigmentasi, penuaan dini pada kulit, hingga yang terparah kanker kulit. Sebanyak 90 persen kasus kanker kulit disebabkan paparan sinar matahari.
Pilihan Editor: Penyebab Harga Tabir Surya Mahal. Apakah yang Murah Tak Bagus?