Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda merasa takut berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman? Atau selalu mengecek kompor sebelum keluar rumah padahal sebelumnya sudah memastikan kompor tersebut sudah mati? Nah, ini termasuk dalam gejala obsessive compulsive disorder atau OCD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa itu OCD?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari NHS UK, OCD adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif atau berulang. Gangguan ini menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan atau obsesi yang mengarahkan untuk melakukan perilaku berulang. Obsesi dan kompulsi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Biasanya orang yang memiliki OCD sulit untuk mengabaikan atau menghentikan obsesinya karena semakin diabaikan semakin menambah kesusahan dan kecemasan. Sehingga penderita merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stresnya.
OCD dapat menyerang pria, wanita, dan anak-anak. Orang dapat mulai mengalami gejala sejak usia 6 tahun, tetapi sering kali dimulai sekitar masa pubertas dan awal masa dewasa.
Gejala OCD
Gangguan obsesif-kompulsif biasanya mencakup obsesi dan kompulsi. Tapi mungkin juga hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsif. Penderita OCD biasanya tidak menyadari bahwa ia telah berobsesi dan kompulsi secara berlebihan atau tidak masuk akal.
Melansir Mayoclinic, berikut dua gejala OCD:
1. Gejala obsesi
Obsesi OCD adalah pikiran, desakan atau gambaran yang berulang, terus-menerus dan tidak diinginkan yang mengganggu dan menyebabkan kesusahan atau kecemasan. Penderita OCD mungkin mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dengan melakukan perilaku atau ritual gandrung. Obsesi ini biasanya mengganggu saat mencoba memikirkan atau melakukan hal lain.
Contoh tanda dan gejala obsesi meliputi:
- Takut terkontaminasi dengan menyentuh benda yang telah disentuh orang lain
- Keraguan bahwa Anda telah mengunci pintu atau mematikan kompor
- Stres yang intens ketika objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu
- Gambar mengendarai mobil Anda ke kerumunan orang
- Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum
- Gambar seksual yang tidak menyenangkan
- Menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan.
2. Gejala kompulsi atau paksaan
Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang penderita rasa terdorong untuk melakukannya. Perilaku berulang atau tindakan mental ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi atau mencegah sesuatu yang buruk terjadi. Namun, terlibat dalam kompulsi tidak membawa kesenangan dan mungkin hanya memberikan kelegaan sementara dari kecemasan.
Contoh tanda dan gejala kompulsi meliputi:
- Mencuci tangan sampai kulit Anda menjadi mentah
- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan pintu terkunci
- Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikan sudah mati
- Menghitung dalam pola tertentu
- Diam-diam mengulangi doa, kata atau frase
- Mengatur makanan kaleng Anda agar menghadap ke arah yang sama.
Pilihan Editor: Mitos soal OCD, Cek Faktanya