Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Kiat Menemukan Sepatu Lari yang Tepat

Selama ini Anda mungkin tidak sadar bahwa kaki juga butuh perhatian. Jadi, perhatikan hal berikut saat mencari sepatu lari.

30 Agustus 2019 | 19.43 WIB

Ilustrasi sepatu olahraga. Running4women.com
Perbesar
Ilustrasi sepatu olahraga. Running4women.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anda baru mulai berlari atau baru akan membeli sepasang sepatu lari baru, jangan hanya pilih yang terlihat keren saja. Selama ini Anda mungkin tidak sadar bahwa kaki juga butuh perhatian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mungkin hanya sedikit yang memperhatikan istilah seperti pronation dan underpronation saat membeli sepatu lari. Keduanya, baik pronation maupun underpronation, sama-sama berbicara mengenai kebutuhan tubuh saat melangkah, kekuatan dan kelemahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Underpronation: Posisi telapak kaki yang menapak diawali dengan tumit, dilanjutkan dengan bagian sisi samping kiri luar dan jari kaki bagian luar. Biasanya pendaratan seperti ini rentan cedera, khususnya saat melakukan lari jarak jauh. Berikut istilah berdasarkan cara telapak kaki menapak saat berjalan atau berlari.

Overpronation: Posisi telapak kaki yang menapak diawali menggunakan tumit, dilanjutkan dengan bagian samping luar kaki, baru ke ujung kaki bagian luar. Jika pronation atau cara telapak kaki menapak saat berjalan atau berlari, kaki berjenis overpronation berarti Anda membutuhkan sepatu dengan bantalan lebih tebal dan keras pada bagian tengah sepatu.

Neutral arch: Posisi telapak kaki yang mendarat diawali dengan tumit, dilanjutkan dengan bagian tengah, kemudian bagian bawah jari kaki.

Tidak yakin dengan tipe pronation? Tidak perlu khawatir.

Ilustrasi sepatu lari. Instagram

“Bawa sepatu lari yang biasa digunakan ke toko sepatu terdekat. Bantalan di bawah sepatu merupakan petunjuk utama untuk menentukan sepatu apa yang sesuai dengan pronation Anda,” ujar Elizabeth Corkum, pelatih lari dari New York, Amerika Serikat.

Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah melalui analisa saat berlari di atas treadmill. Faktanya, cara berlari setiap orang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cara berlari masing-masing orang.

Bagaimana jika tidak memiliki waktu luang untuk mengunjungi toko sepatu?

Tinggi dan berat badan. Menurut Corkum, tinggi dan berat badan seseorang menentukan apakah orang tersebut butuh bantalan tambahan atau tidak sebab tinggi dan berat badan meningkatkan ketegangan pada sendi-sendi.

Nyeri. “Nyeri pada telapak kaki terkadang menjadi pertanda bahwa seseorang butuh bantalan tambahan. Platar fasciitis kerap dialami oleh mereka dengan telapak kaki terlalu melengkung atau terlalu datar, rata dengan tanah saat menapak,” jelas Corkum.

Lingkungan. Hanya sesekali berolahraga lari? Anda mungkin tidak membutuhkan bantalan tambahan.

“Namun, bagi pelari jarak jauh atau maraton yang melakukan latihan di trotoar aspal dan tidak rata, biasanya membutuhkan bantalan yang lebih stabil,” sambung Corkum.

Untuk dapat menemukan sepatu lari yang nyaman digunakan dalam waktu lama, perhatikan bentuk telapak kaki dan pola pronation kaki. Hal tersebut juga berfungsi untuk mencegah cedera saat berlari. Demikian dilansir Men’s Fitness.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus