Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Lezatnya Hidangan Khas Nusantara ala Bunga Rampai

Berbagai macam menu khas dari berbagai daerah Indonesia tersedia disini, dan yang terfavorit adalah nasi goreng kambing bumbu rempah.

31 Oktober 2015 | 17.00 WIB

TEMPO/ Arie Basuki
Perbesar
TEMPO/ Arie Basuki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung putih di Jalan Cik Diktiro No. 35 Jakarta, itu tampak elok dan asri. Bentuk arsitekturnya begitu sederhana, dengan dinding, kusen, pintu, jendela dibalut warna broken white, sebagaimana umumnya rumah-rumah di bilangan Menteng di awal abad ke-20. Di bagian depan bangunan ada semacam beranda kecil setengah lingkaran dengan atap kubah.



Rumah tua ini menyimpan sejarah panjang yang terkait perjuangan bangsa. Konon, di sinilah dahulu dokter spesialis pertama pernah tinggal. Dan pada rumah ini pula rapat-rapat para pejuang kemerdekaan kerap digelar. Bangunan sebagian besar masih dipertahankan keasliannya.


 


Hanya sedikit di sana-sini dilakukan renovasi sesuai dengan alih fungsi bangunan sebagai rumah makan, tempat di mana berkumpul orang-orang kalangan atas untuk sekadar menikmati makanan istimewa bersama keluarga atau teman kerja sambil memperbincangkan hal-ihwal bisnis. Tak jarang tampak tamu-tamu asing pun bertandang.


 


Rumah tua itu kini berlabel restoran Bunga Rampai. J. Williams, public relations manager restoran ini menuturkan, pemakaian nama restoran, Bunga Rampai lebih ingin mengisyaratkan adanya pemaknaan yang khusus. Bunga rampai adalah sebutan untuk sekumpulan kembang yang disatukan dalam sebuah buket, dan menerbitkan aroma serta pesona yang menggoda. Nah, begitu pula dengan keinginan restoran ini: menawarkan aneka masakan Nusantara dalam wadah dan cita rasa yang tinggi.


 


Restoran yang didirikan lima perempuan dalam payung PT Panca Sinar Kasih ini selalu berhasrat menyajikan aneka aroma istimewa, khas kedaerahan yang hidup di Nusantara. Hampir setiap wilayah terwakili. Ada sate lilit Bali, bakwan jagung dan ikan bakar Manado, nasi buketan ijo dari Jawa, rendang Malin Kundang dari Padang, empek-empek Palembang, dan masih begitu banyak lagi.


 


Di Bunga Rampai, nasi goreng begitu banyak macamnya. Anda bisa memesannya atas nama daerah, atau istilahnya nasi goreng kampung, selain nasi goreng seafood. Tersedia pula nasi goreng rebana, yang tak lain adalah nasi goreng kambing dengan rempah-rempah yang khas. Inilah yang menjadi favorit para tamu muda di sana.


 


Untuk minuman, setiap bulan dihadirkan mocktail of the month. Di antara yang cukup menyegarkan dan digandrungi adalah strawberry lassi dan fruit punch, yang merupakan paduan buah kiwi, leci, dan melon.


 


Di Bunga Rampai disediakan lounge khusus untuk ruang tungggu bagi para tamu restoran. Sebuah ruang dengan sofa panjang dan dua kursi terpisah yang nyaman, bak ruang pribadi. Di lounge itu tersandar lemari kaca de-ngan ensiklopedia dan lemari pendek dengan pajangan foto di atasnya. Terasa hangat.


 


Bagi Anda para perokok, disediakan ruang khusus. Ruang berbentuk huruf L ini memiliki lantai bermotif ornamen kuno. Berwarna krem, satu ubin dengan ubin lain membentuk satu corak dan dibingkai dengan sebuah motif lain di sekelilingnya. Begitu mudah menemukan barang antik di rumah ini. Ruang makan utama, disebut ruang Anyelir, muncul dengan lampu gantung model “jadul” juga.


 


Ada tujuh ruang di Bunga Rampai. Semua menggunakan nama-nama kembang. Ruang perokok dinamai ruang Kacapiring. Lounge biasa disebut ruang Kemuning. Ruang yang favorit bagi tamu adalah ruang Teratai. Lebih tepat disebut sebagai beranda. Sekelilingnya penuh kaca dan terasa lebih terang. Di dua sisi ada lemari kecil dengan vas dengan bunga-bunga yang harum. Siang itu, tampak dua tamu dari kedutaan besar mancanegara asyik berbincang di sana.


 


Berbeda dengan ruang utama Anyelir, yang terasa lebih formal, di bagian belakang terdapat ruang Alamanda, yang lebih bernuansa santai. Seperti pada ruang Kacapiring, lantainya cukup mengundang perhatian karena motifnya yang unik. Juga tersusun pada dinding keramik-keramik besar.


 


William menyebutkan, restoran ini memiliki tema botanical. Dan memang, hampir di setiap jengkal ruangan rasanya tak ada yang sepi dari taburan kembang. Tak aneh, manakala malam tiba, suasana romantis selalu muncul dari setiap sudutnya. Ditambah irama gesekan biola, cello dan gitar yang mengisi di ruangan dengan lembut, membawa kita pada kenangan masa silam.


 


TRAVELOUNGE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anisa Luciana

Anisa Luciana

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus