Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Nikahi Gadis Amerika Meghan Markle, Pangeran Harry Punya Sejarah

Pangeran Harry resmi bertunangan dengan aktris asal Amerika, Meghan Markle. Ternyata kerajaan Inggris memiliki sejarah panjang dengan wanita Amerika.

28 November 2017 | 18.40 WIB

Pangeran Harry dan kekasihnya, Meghan Markle melambaikan tangan usai mengumumkan pertunangan mereka ke awak media di Sunken Garden, Kensington Palace, London, 27 November 2017. REUTERS/Toby Melville
Perbesar
Pangeran Harry dan kekasihnya, Meghan Markle melambaikan tangan usai mengumumkan pertunangan mereka ke awak media di Sunken Garden, Kensington Palace, London, 27 November 2017. REUTERS/Toby Melville

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Harry resmi bertunangan dengan aktris asal Amerika, Meghan Markle. Keduanya dijadwalkan akan menikah pada musim semi 2018. Ternyata, Meghan markle bukan satu-satunya, perempuan Amerika pertama yang bergabung dalam keluarga kerajaan Inggris itu. Pangeran Harry pun memiliki darah negeri Paman Sam itu dari nenek buyut ibunya, Putri Diana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Nenek buyut dari Lady Diana adalah Frances Ellen Work alias "Dollar Princes". Perempuan yang biasa dikenal sebagai Fannie itu lahir di New York pada 1857. Dia adalah bankir Amerika yang meninggalkan warisan US$15 juta saat wafat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 1880, Fannie menikah dengan pria kelahiran Inggris bernama James Boothby Burke Rochem, putra dari politisi Irlandia Edmund Burke Roche. Fannie dan Jim, sapaan James, tinggal di Inggris dan memiliki empat anak di London, satu anak meninggal saat masih bayi. Namun mereka bercerai pada 1891 di pengadilan Amerika Serikat. Pengadilan mengatakan Jim telah menelantarkan Fannie selama lebih dari tiga tahun dan "secara sadar menelantarkan kebutuhan istrinya". Pengadilan Amerika juga memberi Fannie hak asuh atas ketiga anaknya, Cynthia Burke Roche, Edmund Maurice Burke Roche dan Francis George Burke Roche. Baca: Persamaan Cincin Tunangan Meghan Markle dan Kate Middleton

Pada 1905, Fannie menikah lagi dengan pria Hungaria bernama Aurel Batonyi. Setelah bercerai untuk kedua kalinya, Fannie berpindah-pindah dari Amerika Serikat ke Eropa hingga masa tuanya. Dia wafat pada 1947 di rumahnya di Fifth Avenue, New York. Cicitnya, Diana, lahir 14 tahun kemudian.

Tak hanya berakhir di situ. Pada kenyataannya Harry bukanlah cucu Ratu Inggris pertama yang menikahi orang Amerika Utara. Cucu pertama Ratu Elizabeth, Peter Phillips, juga menikahi Autumn Kelly, perempuan Kanada, pada 2008.

Pangeran Harry menggenggam tangan kekasihnya, Meghan Markle saat berjalan untuk mengumumkan pertunangan mereka ke awak media di Sunken Garden, Kensington Palace, London, 27 November 2017. Mereka tampak memamerkan kemesraan dalam kesempatan tersebut. REUTERS/Toby Melville

Paman Pangeran Harry dan Peter Phillips, Pangeran Andrew, juga pernah berpacaran dengan perempuan Amerika. Pada Februari 1981, malam ulang tahunnya ke-21, dia berjumpa dengan Koo Stark. Kabar asmara mereka tercium media pada 1982 ketika mereka berada di Mustique Karibia. Sebagian paparazzi menyewa pesawat, sisanya berenang ke pantai mengenakan alat selam. Dikutip BBC, keduanya berpisah namun tetap menjalin hubungan baik. Andrew adalah ayah baptis dari putri Stark. Baca: 6 Gaya Hidup Orang Terkaya Bill Gates, Anak Tidak Dapat Warisan

Namun, apapun yang dilakukan Pangeran Harry dan Meghan Markle tak akan membuat keluarga kerajaan heboh. Raja Inggris, Edward VIII pada 1936 juga bertemu sosialita Amerika bernama Wallis Simpson. Simpson sudah menikah dengan suami keduanya, Ernest. Pada Januari 1936, Edward naik tahta jadi raja setelah ayahnya, George V, wafat. Pada Oktober tahun yang sama, Simpson bercerai. Baca: Suka Lupa? Coba Lakukan 4 Hal ini untuk Tambah Daya Ingat

Pada November, Raja Edward mengatakan pada Perdana Menteri, Stanley Baldwin, bahwa ia ingin menikahi Simpson. Baldwin mengatakan pada raja bahwa rakyat takkan menerima Simpson jadi ratu. Sang raja mengajukan pernikahan morganatic di mana dia jadi raja namun istrinya tak menjadi ratu, namun permintaannya ditolak perdana menteri dan pemerintah persemakmuran lain.

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip. REUTERS/Kieran Doherty/Files

Pada 11 Desember 1936, dia memilih meninggalkan tahtanya. Dalam pidato penurunan tahta, dia bicara soal "perempuan yang saya cintai". Keduanya menikah pada 1937 dan, setelah Perang Dunia II, menetap di Prancis. Edward meninggal di sana pada 1972, sementara Simpson hidup hingga 1986. Lebih dari 80 tahun setelah krisis konstitusional tersebut, Pangeran Harry dan Meghan Markle akan menulis babak baru dalam sejarah panjang antara Amerika Utara dan keluarga kerajaan Inggris.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus