Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Pecinta Kisah Horor Gemar Cerita Legenda Urban, Mitos dan Sejarah

Membuat kisah horor semakin dekat dengan penikmatnya.

30 September 2019 | 07.50 WIB

Ilustrasi menonton film horor/seram. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi menonton film horor/seram. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Head Creator Kisah Tanah Jawa, Dienan Silmy, mengatakan para pembaca dan penonton kisah horor biasanya menggemari cerita-cerita yang berkaitan dengan legenda urban, mitos, atau kisah yang terkait dengan sejarah. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan konten-konten Kisah Tanah Jawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Di YouTube, Kisah Tanah Jawa, yang dibawakan oleh sosok bernama Om Hao, Bonaventura Genta, dan dahulu Mas Mada, kerap mengulas kisah-kisah yang terkait dengan sejarah atau legenda suatu tempat. Misalnya Pantai Parangtritis di Yogyakarta yang erat dengan legenda Ratu Kidul atau hutan Alas Roban di Jawa Tengah. "Ceritanya sudah dikenal banyak orang, tapi masih banyak yang penasaran."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai variasi, tim Kisah Tanah Jawa juga sering membuat konten yang terkait dengan mitos-mitos yang hingga kini masih hidup di tengah masyarakat: penglaris untuk rumah makan, pelet pemikat lawan jenis, atau cerita tentang pesugihan.

Dalam satu episode di YouTube mereka, Kisah Tanah Jawa pernah membuat video berisi wawancara dengan salah seorang pengusaha rumah makan yang mengaku memakai pesugihan.

Cerita dan legenda yang dekat dengan masyarakat, menurut Brii, memang menjadi senjata penting untuk memikat pembaca. Akun @briistory di Twitter juga suka membagikan berbagai kisah yang membuat merinding. Lewat saluran ini, Brii-nama samaran sang pemilik akun--kerap membagikan kisah-kisah bertema horor yang menyeramkan. Dia rutin membagikan kisah berbeda-beda setiap pekan, sebagian di antaranya disajikan bersambung. Brii di setiap ceritanya selalu menyebutkan lokasi kejadiannya dengan cukup jelas. "Karena ada rasa kedekatan, pembaca juga jadi bisa membayangkan adegan-adegan dalam cerita."

KORAN TEMPO

 

Praga Utama

Lulusan Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada 2011. Bergabung dengan Tempo di tahun yang sama sebagai periset foto. Pada 2013 beralih menjadi reporter dan saat ini bertugas di desk Wawancara dan Investigasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus