Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Penderita Hipertensi Boleh Minum Kopi Asal...

Dokter jantung membolehkan pasien hipertensi minum kopi setiap hari asal tanpa gula. Apa lagi syaratnya?

17 Juli 2023 | 15.57 WIB

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi minum kopi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan saat tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Kondisi ini sering disebut pembunuh senyap karena muncul tanpa keluhan sehingga pasien tidak tahu kalau menderita hipertensi tetapi kemudian mendapatkan diri sudah terserang penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lalu, bolehkah pasien tekanan darah tinggi minum kopi? Spesialis jantung di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, Bambang Widyantoro, membolehkan pasien hipertensi meminum kopi setiap hari asal tanpa gula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Orang sakit jantung, tekanan darah tinggi, tetap boleh minum kopi tapi tanpa gula. Kopi bagus untuk jantung dan pembuluh darah selama pasien yang mengonsumsi tidak sensitif terhadap kafein," katanya.

Secangkir tak berisiko
Penelitian dalam Journal of American Heart Association pada Desember 2022 menunjukkan pasien hipertensi yang minum hanya secangkir kopi setiap hari tak akan berisiko meninggal akibat stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lain. Bambang mengatakan kopi tak menyebabkan orang terkena hipertensi. 

Namun, dia menyarankan orang yang sensitif terhadap kafein sebaiknya tak minum atau bahkan berhenti meminum kopi sama sekali. Ini karena orang yang sensitif terhadap kafein biasanya akan mengalami jantung berdebar walaupun jumlah yang diminum hanya sedikit.

"Tetapi bagi yang sudah terbiasa minum kopi hitam tanpa gula dan tidak menimbulkan debar maka boleh dilanjutkan dengan mild consumption sampai dua hingga tiga cangkir sehari," saran Bambang.

Hipertensi disebut menjadi faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah lain. Menurut Bambang, dengan adanya pergeseran pola hidup yang kerap ditemukan di berbagai kelompok masyarakat belakangan ini maka penting untuk memahami gaya hidup yang baik serta rutin memantau tekanan darah.

Dia menambahkan di antara pola hidup yang dapat menyebabkan hipertensi salah satunya kurang istirahat atau tidur. Kondisi kurang tidur akan mempengaruhi variasi tekanan darah dalam 24 jam dan lama kelamaan ini bisa menyebabkan hipertensi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus