Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Idealnya asupan air minum dalam sehari 2 liter atau delapan gelas. Namun, jumlah ini bisa lebih banyak jika kegiatan lebih banyak menguras energi. Jadi, sesuaikan asupan cairan sesuai kegiatan agar fungsi tubuh bisa optimal dan mengenyahkan risiko terkena dehidrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter Ahmad Aulia Ghufron menyarankan minum air sebelum, saat, dan setelah beraktivitas demi mencegah tubuh dehidrasi. Terlebih di cuaca panas dan tubuh tak bisa berfungsi optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pastikan minum air sebelum beraktivitas, saat dan setelah melakukan aktivitas. Saya misalnya, bertugas di IGD, sebelum praktik minum air, saat praktik minum air untuk menjaga konsentrasi, lalu setelahnya minum lagi," ujarnya.
Anda bisa mulai minum air usai bangun tidur di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan menunjang aktivitas sepanjang hari.
“Dalam keadaan tidur, selama periode 6-8 jam di malam hari, tubuh tetap bekerja sehingga menyebabkan cairan tubuh berkurang melalui pernapasan atau keluarnya keringat. Minum air membantu mengisi cairan tubuh yang hilang," kata dokter yang disapa Alghufron itu.
Minum air di malam hari juga diperlukan untuk menyeimbangkan dan menyegarkan kembali tubuh. Air minum dengan pH tinggi sebelum tidur disebut bisa membantu menjaga tingkat hidrasi tubuh dengan efektif.
Alghufron mengingatkan jangan menunggu haus untuk sekedar minum air. Haus tanda tubuh memasuki kategori dehidrasi ringan.