Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal yang bisa memicu disfungsi ereksi. Orang biasanya mengaitkan dengan usia, masalah kesehatan serius, atau kurang gairah seksual. Namun, penyebab lain yang justru lebih umum. Faktanya, masalah psikologis seperti stres yang tak terkontrol atau kecemasan justru menjadi pemicu paling umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecemasan dan stres sudah pasti berperan pada disfungsi ereksi dengan cara mempengaruhi kesehatan emosional dan menyebabkan perubahan aliran darah dan fungsi saraf, yang sangat penting untuk mencapai ereksi," jelas kepala bagian medis di WebMD, Dr. John Whyte, kepada USA Today.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, kedua masalah itu bisa memunculkan ketakutan hubungan seks yang gagal dan menyebabkan disfungsi ereksi, kemudian menambah stres dan kecemasan yang justru akan memperburuk masalah. Hormon adrenalin juga dilepas saat orang merasa cemas, yang bisa menghalangi aliran darah ke penis sehingga memicu disfungsi ereksi, jelas urolog Dr. Stanton Honig dari Sekolah Kedokteran Universitas Yale.
Gangguan saraf dan pembuluh darah
Faktor lain yang bisa mempengaruhi disfungsi ereksi situasional adalah kelelahan, pola makan, bertengkar dengan pasangan, terlalu banyak minum alkohol, kebingungan, atau cedera di area penis. Jika disfungsi ereksi sudah parah dan selalu terjadi, bisa jadi penyebabnya fatofisiologi seperti melemahnya saraf dan fungsi pembuluh darah, papar urolog Dr. Matt Armstrong.
Dia mencontohkan diabetes yang bisa merusak sensasi dan fungsi saraf sementara penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi, juga bisa memperparah disfungsi ereksi seiring waktu. Whyte mengatakan ketidakseimbangan hormon dan bertambahnya usia juga bisa menyebabkan masalah tersebut.
Pemicu disfungsi ereksi lain yang jarang diketahui adalah obesitas, gangguan tidur seperti sleep apnea, efek samping obat-obatan, dan bahkan merokok. Honig juga mengingatkan orang yang sering bersepeda jarak jauh bisa mengalaminya dampak gesekan dan tekanan sadel berulang di daerah penis, yang dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang bertanggung jawab dalam mempertahankan ereksi.
Bisakah diobati?
Jika masalahnya situasional, disfungsi ereksi bisa dengan mudah diatasi dengan mencari penyebabnya. Contohnya stres dan kelelahan biasanya bisa berdampak di ranjang, jadi cobalah cukupi waktu tidur dan kurangi kadar stres.
"Terapi seksual juga bisa berdampak positif bagi penderita atau pasangan," kata Armstrong.
Namun bila masalahnya sudah kronis, mencari bantuan pakar adalah jalan terbaik. Dokter akan menganjurkan berbagai terapi atau bisa dengan minum obat-obatan. Whyte mengingatkan disfungsi ereksi adalah masalah umum yang bisa diobati.
Pilihan Editor: Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung