Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Post Concert Depression Bikin Sulit Kembali ke Realita, Ini Cara Mengatasinya

Semakin banyak pilihan konser yang bisa dihadiri masyarakat sebagai hiburan. Simak penyebab dan cara mengatasi post concert depression.

27 April 2023 | 16.30 WIB

Girl band asal Korea Selatan BLACKPINK tampil pada konsernya yang bertajuk BLACKPINK BORN PINK In Jakarta di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 11 Maret 2023. Dalam konser hari pertamanya BLACKPINK membawakan sejumlah lagu diantaranya Pink Venom, How You Like That dan Kill This Love. ANTARA FOTO/Rianti
Perbesar
Girl band asal Korea Selatan BLACKPINK tampil pada konsernya yang bertajuk BLACKPINK BORN PINK In Jakarta di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 11 Maret 2023. Dalam konser hari pertamanya BLACKPINK membawakan sejumlah lagu diantaranya Pink Venom, How You Like That dan Kill This Love. ANTARA FOTO/Rianti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak pilihan konser musik yang bisa dihadiri masyarakat sebagai hiburan. Menjelang menonton konser, biasanya orang akan sangat bersemangat mempersiapkan diri untuk bertemu dengan idola mereka dan menikmati berbagai alunan musiknya. Sayang, setelah menonton konser musik muncul post concert depression. Perasaan itu muncul karena kehilangan yang kuat seusai menonton konser.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Psikolog klinis dari Anastasia & Associate, Beta Kurnia Arriza, menjelaskan post concert depression seringkali terjadi setelah seseorang menghadiri konser. Pemicunya pun bervariasi, misalnya kehilangan dorongan emosional positif karena menonton konser erat dengan perasaan kegembiraan, kekaguman, dan antusiasme. “Setelah konser selesai, beberapa orang mungkin merasa kecewa karena kehilangan dorongan emosional tersebut,” kata Beta.
 
Setelah menghabiskan waktu serta energi untuk mempersiapkan dan merencanakan konser, beberapa orang mungkin merasa kehilangan setelah konser selesai. Alhasil rasa kehilangan itu dapat menyebabkan beberapa orang merasa sulit menyesuaikan diri kembali ke realita sehari-hari. “Ada satu konsep, namanya hedonic treadmill. Ini menggambarkan kecenderungan manusia untuk kembali ke titik seimbang emosionalnya setelah mengalami perubahan yang signifikan,” ujar Beta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika seseorang mengalami perubahan yang positif, seperti menonton konser musik, dia cenderung mengalami kenaikan perasaan bahagia sesaat. Namun, setelah perubahan tersebut berakhir, kondisi kebahagiaan seseorang cenderung akan turun kembali.

Penurunan rasa bahagia itulah yang menyebabkan seseorang mengalami post concert depression dengan merasa sedih. Selain sedih, gejala post concert depression lainnya adalah kecewa, frustrasi, kehilangan minat untuk hal-hal yang biasanya dilakukan, gangguan tidur atau makan, kehilangan motivasi untuk melakukan tugas sehari-hari, kecemasan, hingga ketidaknyamanan sosial.

Meski demikian, psikolog klinis dari @wefanpsyou, Annisa Mega Radyani, M.Psi. mengatakan post concert depression normal terjadi dan bersifat sementara. “Biasanya, ini akan hilang dengan sendirinya selama beberapa waktu,” kata Annisa, dihubungi terpisah.

Cara mengatasi post concert depression

Walaupun post concert depression bersifat sementara, ada baiknya untuk segera mengatasinya agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Annisa menyarankan agar seseorang dapat lebih terbuka dan mengakui jika dirinya mengalami gejala-gejala post concert depression tersebut.

“Itu normal, tapi, kalau kita masih merasakannya, boleh untuk mengobrol dengan sesama penggemar (idola pada konser yang telah ditonton) lain,” ujar Annisa.

Ajak bicara teman sesama penggemar dari idola yang diikuti untuk saling berbagi perasaan, atau berbagi foto dan video yang diambil saat menonton konser. Selain itu, foto atau video yang diambil dapat dikumpulkan dalam satu album atau jurnal khusus, seperti mengunggahnya di akun penggemar hingga menulis pengalaman selama konser di media sosial, juga bisa dilakukan untuk mengatasi post concert depression.

Dengan berbagi, seseorang dapat mengingat memori saat menonton konser sehingga dia tidak lagi merasa kehilangan yang menjadi pemicu post concert depression.

Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi post concert depression adalah mendistraksi diri dengan kegiatan lain yang lebih produktif. Annisa juga menyarankan untuk membuat to do list atau daftar rencana kegiatan dari hal yang sederhana terlebih dahulu.

“Kita juga bisa melakukan kegiatan lain, seperti meditasi atau tarik napas saja dulu (secara perlahan) bahwa kita balik lagi mindful ke saat ini, bisa mengerjakan apa yang dikerjakan sekarang,” kata Annisa.

Daftar rencana kegiatan dapat dijadikan tujuan untuk melakukan kegiatan positif lainnya, misalnya rencana menabung untuk menonton konser selanjutnya. Perencanaan seperti itu berguna untuk membuat semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus