Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang biasa dialami orang yang sedang berpuasa, termasuk saat Ramadan pada Maret 2025 ini. Pemicunya bisa beragam, seperti turunnya tekanan darah atau gula darah, dehidrasi, cuaca panas, kurang tidur, atau tidak santap sahur. Meski jarang dianggap serius, sakit kepala bisa berisiko lebih parah jika diabaikan dan bisa menjadi indikasi masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada berbagai jenis sakit kepala dengan ciri dan penyebab masing-masing. Anda pun perlu memahami jenis-jenis sakit kepala dan penyebabnya agar bisa menentukan pengobatan yang tepat. Laman kesehatan seperti Healthline dan Medical New Today memberi penjelasan beberapa jenis sakit kepala yang umum dengan pusat rasa sakit dan penyebabnya.
Migrain
Migrain sering disertai gejala lain seperti mual, muntah, sensitif pada cahaya (fotofobia) atau suara (fonofobia). Beberapa penderita juga mengalami aura sebelum migrain, yaitu gejala visual seperti kilatan cahaya atau bintik-bintik gelap. Rasa sakit biasanya terpusat pada satu sisi kepala meski dapat berpindah atau terjadi di kedua sisi. Penyebabnya bisa faktor genetik, hormon, atau perubahan kimia dalam otak. Pemicu lain adalah makanan seperti cokelat, keju, atau kafein, kurang tidur, stres, atau cahaya yang terlalu terang.
Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster terjadi dalam periode tertentu (cluster), yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga beberapa bulan. Serangan sakit biasanya datang secara tiba-tiba dan berlangsung selama 15 menit hingga 3 jam. Rasa sakit yang intens biasnya muncul di sekitar satu mata atau di pelipis pada sisi tertentu kepala. Penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi diduga terkait aktivitas abnormal pada hipotalamus di otak. Faktor pemicu seperti alkohol, rokok, atau paparan bau tertentu.
Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang atau tension paling umum dan sering menyerang karena gaya hidup atau tekanan psikologis. Gejala biasanya ringan hingga sedang dan tidak disertai mual atau gangguan penglihatan. Rasa sakit biasanya terasa seperti tekanan atau ketegangan di dahi, pelipis, atau bagian belakang kepala dan leher. Penyebabnya bisa karena stres, kelelahan, atau ketegangan otot di sekitar kepala dan leher, postur tubuh yang buruk saat bekerja atau beraktivitas, dan kurang tidur atau pola tidur tidak teratur.
Sakit kepala sinus
Sakit kepala sinus biasanya disertai gejala lain seperti hidung tersumbat, keluar lendir dari hidung, demam, atau tekanan di wajah. Pusat ras sakit biasanya di sekitar dahi, pipi, dan hidung. Penyebabnya bisa karena infeksi atau peradangan pada sinus (sinusitis), alergi, atau flu yang menyebabkan pembengkakan pada rongga sinus.
Sakit kepala hormonal
Jenis ini lebih sering dialami perempuan, terutama pemilik riwayat migrain. Penyebabnya perubahan hormon pada tubuh menjelang atau saat menstruasi. Lokasi biasanya menyebar di seluruh kepala atau terasa berdenyut di satu sisi. Sedangkan penyebabnya perubahan hormon seperti menjelang menstruasi, selama kehamilan, di masa menopause, atau penggunaan kontrasepsi hormonal.
Sakit kepala berulang
Jenis ini terjadi ketika seseorang terlalu sering minum obat untuk mengatasi sakit kepala sehingga tubuh menjadi ketergantungan dan kembali sakit kepala saat efek obat hilang, dan biasanya menyebar di seluruh kepala. Penyebabnya penggunaan obat pereda nyeri secara berlebihan atau tidak sesuai aturan.
Sakit kepala karena hipertensi
Sakit kepala ini sering disertai gejala lain seperti penglihatan kabur, dada terasa sesak, atau sensasi berdebar-debar. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter karena dapat menjadi tanda bahaya. Rasa sakit umumnya terasa di seluruh kepala, terutama di bagian belakang kepala atau leher. Penyebabnya tekanan darah yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tekanan pada pembuluh darah di kepala.
Pengobatan dan Pencegahan
Mengatasi sakit kepala perlu pendekatan yang disesuaikan dengan jenis dan penyebab. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
-Kelola stres dengan mempraktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
-Jaga pola hidup sehat dan pastikan cukup tidur, makan teratur, dan selalu terhidrasi.
-Identifikasi pemicu. Catat apa saja yang memicu sakit kepala, seperti makanan, cahaya, atau bau tertentu, agar dapat dihindari.
-Periksa ke dokter. Jika sakit kepala sering menyerang atau terasa parah, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.
Pilihan Editor: Beda Migrain dan Vertigo Menurut Spesialis Saraf