Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Tak Cuma Berhenti Main Media Sosial, Pecandunya Perlu Terapi Medis

Penelitian yang dilakukan tim UCL menyebut perlunya bantuan medis pada mereka yang kecanduan media sosial, tak hanya sekedar berhenti menggunakan.

15 Agustus 2023 | 14.38 WIB

Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menyebut pengguna media sosial yang bermasalah dengan kesehatan mental dan depresi perlu bantuan terapi medis. Penelitian yang dilakukan tim University College London (UCL) itu perlunya bantuan medis pada mereka yang keranjingan media sosial. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kesehatan mental mereka yang jarang memantau media sosial justru lebih baik dan terhindar dari depresi, kecemasan, dan kesepian. Terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dinilai lebih efektif daripada hanya sekedar menjauhi media sosial. Pendapat ini juga terkait dengan penelitian yang dilakukan di Swedia pada 2021 yang menyebut terlalu banyak main media sosial terkait dengan masalah kecanduan dan gangguan mental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UCL menggambarkan masalah terkait orang yang kecanduan media sosial sehingga teralihkan dari tugas utamanya dan mengabaikan tanggung jawabnya pada aspek lain kehidupan. 

"Penelitian sebelumnya menyebut penggunaan media sosial bisa bermasalah ketika mulai mengganggu kehidupan pribadi seseorang dan menyebabkan masalah mental seperti depresi, kecemasan, dan kesepian," jelas pernyataan peneliti, dikutip dari Daily Mail.

Terapi lebih efektif
Para peneliti mempelajari data 2.700 penelitian dari seluruh dunia yang dibuat antara 2004-2022. Mereka kemudian mengevaluasi dampak media sosial pada mental orang dewasa. Sebanyak 23 studi dianalisa untuk laporan itu dan diterbitkan di  Journal of Medical Internet Research. Hasilnya, 39 persen menemukan intervensi penggunaan media sosial pada masalah mental.

Intervensi berbasis terapi dinilai paling efektif pada kesehatan mental pada 83 persen peserta dibanding hanya menjauhi media sosial (25 persen) atau membatasi penggunaannya (20 persen). Depresi adalah kasus yang paling banyak ditemukan dan 70 persen kasus bisa diatasi dengan bantuan terapi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus