Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Daun pisang selama ini dikenal sebagai pembungkus makanan alami dan membuat aroma serta rasa menjadi lebih enak. Akan tetapi, daun pisang juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak hanya bisa buat membungkus makanan, daun pisang juga dianggap bergizi dan sehat sehingga sering digunakan untuk mengobati penyakit tertentu hingga bahan kuliner. Berikut manfaat daun pisang, dilansir dari Boldsky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengobati pilek dan flu
Sebuah penelitian menunjukkan tanaman obat, termasuk jenis pisang raja, daun pisang, dapat digunakan sebagai obat herbal untuk melawan penyakit tersebut. Daun pisang memiliki antioksidan kuat yang dapat membantu mengobati kondisi kecil ini dengan metode pengobatan rumahan.
Menurunkan demam
Sebuah penelitian berbicara tentang efek menguntungkan dari semua bagian pisang terhadap demam, termasuk daunnya. Fitokimia dalam daun pisang dapat membantu mencegah atau mengobati kondisi seperti demam karena efek antipiretik, antimikroba, dan anti-inflamasi. Minum rebusan daun pisang dianggap menyehatkan.
Alternatif untuk pembalut luka
Menurut sebuah penelitian, daun pisang dijadikan sebagai pembalut luka yang murah dan manjur di banyak negara berkembang karena keunggulan, harga yang murah, dan mudah didapat. Sifat antimikroba dan anti-inflamasi daun pisang sama dengan kain kasa dan jeli petroleum sehingga dapat membantu mengobati luka dalam waktu yang lebih singkat.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Lektin atau sejenis protein banyak ditemukan di daun pisang bersama dengan dagingnya. Lektin memiliki sifat imunomodulasi kuat yang dapat membantu meningkatkan jumlah sel T dalam tubuh. Sel T adalah bagian dari sel kekebalan yang membantu mendeteksi dan menandai patogen dalam tubuh dan mengirim sinyal ke sel B untuk penghancuran.
Mengurangi selulit
Beberapa studi anekdot mengatakan daun pisang dapat membantu mengurangi selulit pada tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menumbuk daun dan mengoleskannya pada kulit di mana selulit hadir. Polifenol dalam daun membantu menurunkan kolesterol dalam sel-sel kulit yang bertanggung jawab untuk perkembangan selulit dan dapat membantu menguranginya.
Baik untuk rambut
Daun pisang dapat membantu menyingkirkan masalah rambut tertentu seperti ketombe, rambut gatal, dan uban. Pengalaman beberapa orang mengatakan memotong dan menghancurkan daun pisang untuk mengekstrak airnya dan kemudian mengoleskannya ke rambut dapat membuat rambut menjadi hitam sempurna, mengurangi uban, dan juga memperkuat folikel.
Mengatasi diabetes
Menurut sebuah penelitian, daun pisang merupakan sumber potensial rutin, flavonoid tanaman yang memiliki efek antidiabetes, anti-inflamasi, dan antioksidan. Flavonoid esensial dalam daun pisang ini dapat bermanfaat bagi penderita diabetes dengan mengelola kadar glukosa dan mencegah risiko komplikasi terkait. Daun pisang juga membantu memecah maltosa, sejenis gula, dalam tubuh yang jumlahnya meningkat mengindikasikan diabetes.
Mengobati maag
Penyakit ulkus peptikum adalah suatu kondisi yang ditandai dengan luka yang menyakitkan di lapisan perut karena ketidakseimbangan asam, pepsin dan faktor pertahanan seperti oksida nitrat. Sebuah penelitian berbicara tentang sifat anti-ulkus daun pisang. Dikatakan daunnya mengandung flavonoid dan banyak senyawa organik dan anorganik seperti alkaloid, tanin, antioksidan, dan asam fenolat yang dapat memberikan efek perlindungan terhadap luka mukosa lambung dan mengobati kondisi tersebut.
Meningkatkan nafsu makan
Banyak kondisi jangka panjang dan jangka pendek seperti penyakit hati, demam, masalah ginjal, keracunan makanan, dan hepatitis dapat mengurangi nafsu makan. Studi anekdotal semacam itu mengatakan aroma daun pisang dapat membantu membangkitkan nafsu makan saat disajikan di atas piring.
Menetralkan racun
Sebuah penelitian berbicara tentang aktivitas antiracun di daun pisang terhadap toksisitas yang disebabkan oleh racun ular. Dikatakan ketika ekstrak daun pisang berinteraksi dengan protein bisa ular, tanin dan polifenol dalam daun cenderung menonaktifkan protein beracun dan dapat mengurangi efeknya sampai batas tertentu. Inilah alasan mengapa pasta daun pisang dioleskan pada gigitan ular untuk meredakannya. Studi ini membutuhkan lebih banyak bukti.
Bungkus makanan yang higienis
Daun pisang digunakan secara tradisional karena banyak tujuan higienis. Pertama, makanan yang dibungkus dengan daun pisang cenderung tetap bebas racun dibandingkan dengan bungkus plastik karena tidak ada racun plastik yang tercampur dengan makanan. Kedua, sifat antibakteri daun mencegah makanan dari kerusakan karena bakteri dan kuman dan tetap aman dan segar untuk waktu yang lebih lama. Selain itu, makan di atas daun pisang tidak memerlukan banyak pembersihan dan ramah lingkungan.
Memberi rasa unik pada makanan
Daun pisang banyak digunakan dalam masakan. Makanan yang dibungkus dan dimasak (lebih disukai dikukus) dengan daun pisang diketahui mendapatkan senyawa tanaman penting dari daun, seperti EGCG (Epigallocatechin Gallate), polifenol yang dapat mengurangi banyak penyakit inflamasi dan kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer. Selain itu, ketika makanan panas disajikan di atas daun pisang, lapisan lilin di atasnya cenderung meleleh dan bercampur dengan makanan, sehingga memberikan rasa yang unik dan halus pada makanan.