Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Usia Perkawinan yang Rawan Pertengkaran dan Sebabnya

Ada masa di mana perkawinan mulai diwarnai kejenuhan sehingga pasangan pun sering bertengkar. Pada usia perkawinan berapakah?

7 Oktober 2019 | 14.00 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan rumah tangga tak selalu mulus, apalagi bila sudah cukup lama dijalani. Berapa lama perkawinan mulai rentan friksi? Sekretaris Lembaga Kemasyarakatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU), Alissa Wahid, mengatakan usia perkawinan 4-7 tahun rentan pertengkaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sebetulnya itu kalau dari psikologi karena enggak tahan saja. Jadi mulai dari usia perkawinan mulai dari empat sampai tujuh tahun pasti banyak berantemnya, itu berdasarkan riset," kata Alissa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putri mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan saat ini semakin banyak perkawinan yang umurnya di bawah 5 tahun karena sangat mudah suami istri untuk bercerai. Bahkan, yang banyak menggugat cerai justru adalah istri.

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Dia mengatakan pada masa usia perkawinan tersebut akan mulai banyak terjadi perbedaan-perbedaan pendapat sehingga perlu berkonsultasi dengan psikolog. Jika setelah konsultasi masih terus bertengkar maka harus bersabar selama 6,5 tahun.

"Kalau sudah konsultasi masih terus saja berantem. Saya biasanya bilang begini, sabar, jalani hari demi hari, tawakkal, berusaha terus, ditahan sampai 6,5 tahun karena kalau sudah 6,5 tahun nanti mereda. Kenapa? Karena perjalanannya nanti sudah berubah lagi tantangannya," jelasnya.

Menurutnya, LKK NU sudah memiliki konsep sendiri tentang keluarga maslahah sehingga konsep itu diluncurkan untuk menjadi sebuah gerakan bersama ke depannya.

"Konsep keluarga maslahah itu sudah jadi dan kita luncurkan sekarang untuk menjadi sebuah gerakan keluarga maslahah," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus