Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang terbayang ketika mendengar kata cungkring? Ternyata ini adalah nama makanan dari Bogor, Jawa Barat. Kuliner bernama cungkring hadir di Festival Jajanan Bango, Area Parkir Squash, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pedagang kuliner Cungkring Pak Jumat, Muhammad Deden mengatakan cungkring buatannya berasal dari resep keluarga yang kemudian dikenal menjadi kuliner khas Bogor. Cungkring terdiri dari lontong, bumbu kacang, keripik tempe, dan kikil. Sensasi rasanya, kikil yang kenyal berpadu dengan renyah keripik tempe.
Cungkring ternyata adalah sebuah akronim. "Cungkring, singkatan dari cungur, kaki (sapi), dan garing (keripik tempe)," kata Muhammad Deden. Cungkring dihidangkan dengan siraman bumbu kacang yang kental bercitara manis gurih, kemudian ditaburi bawang goreng.
Pedagang kuliner Cungkring Pak Jumat saat menyiapkan hidangan di Festival Jajanan Bango, di Area Parkir Squash, Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019. TEMPO/Bram Setiawan
Pencinta kuliner yang ingin mencicipi Cungkring Pak Jumat bisa mengunjungi Gang Aut, Jalan Suryakencana, Bogor. "Saya berjualan cungkring pakai pikulan," kata Deden.
Baca juga: Bubur Ase Mpok Neh Rasanya Enak Campur Aduk
Cungkring Pak Jumat sudah dikenal warga Bogor sejak tahun 1975. Pak Jumat adalah pemilik resep ini. Namun sejak tahun 2014, Deden, anak Pak Jumat, yang melanjutkan usaha kuliner ini sampai sekarang.
Deden mengatakan bukan cuma warga Bogor saja yang menyukai cungkring. Pembelinya ada yang datang dari Depok, Tangerang, Jakarta. Ada juga, kata dia, pelancong dari Makassar dan Jambi bila berkunjung ke Bogor mencari Cungkring Pak Jumat. "Karena cungkring makanan sulit ditemukan, makanya banyak yang cari," katanya.