Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

9 Tips Aman saat Solo Traveling ke Tempat Baru

Seorang perempuan traveler yang sudah melakukan solo traveling selama 10 tahun membagikan tips yang selalu dia lakukan agar selalu aman.

23 November 2023 | 09.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian seorang diri atau solo traveling sering kali bikin waswas, apalagi jika ke negara yang sama sekali belum pernah didatangi. Tapi itu tidak perlu terjadi jika sudah tahu tipsnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang perempuan traveler yang sudah melakukan solo traveling selama 10 tahun membagikan tips yang selalu dia lakukan agar selalu aman di perjalanan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Berbagi lokasi dengan keluarga dekat 

Dia selalu memberi tahu teman dekat atau anggota keluarga tentang rencana perjalanan saya. Dia juga membagikan lokasi. 

"Sebagai solo traveler, saya selalu memberi kabar kepada keluarga atau teman dekat di rumah dengan membagikan rencana dan lokasi saya. Hal ini dapat membantu orang yang saya sayangi mengetahui keberadaan saya, terutama saat saya traveling dengan jadwal terbuka," kata dia. 

2. Tidak bilang ke orang asing sedang bepergian sendirian

Dia tidak memberi tahu orang asing bahwa dia sendirian ketika bertualang di tempat asing.

"Jika seseorang bertanya tentang rencana saya, saya mengarang cerita dan mengatakan saya akan bertemu teman untuk makan malam. Saya juga tidak pernah membagikan detail pribadi atau rencana perjalanan saya kepada orang asing," kata dia. 

Ketika dia memesan Airbnb atau hotel, dia selalu menambahkan email orang kedua ke formulir reservasi sehingga orang tidak mengira di bepergian sendirian. 

3. Mengunduh peta offline sebelum perjalanan

Berada di tempat yang asing tentu membutuhkan peta. Peta ini sangat berguan baik saat jalan kaki keliling kota atau bepergian dengan transportasi umum.

"Koneksi internet tidak selalu dapat diandalkan, jadi saya mengunduh peta agar dapat diakses secara offline menggunakan Google, Apple Maps, dan Maps.me. Dengan begitu, saya tetap dapat menemukan jalan keluar meskipun saya tidak menyiapkan Wi-Fi atau paket telepon internasional," kata dia. 

4. Menghindari mengeluarkan ponsel atau peta di tempat yang tidak jelas

Tips lain adalah menghindari mengeluarkan peta atau ponsel jika saya tersesat di tempat yang tidak nyaman. Meskipun menggunakan peta sangat membantu, dalam banyak kasus, peta juga dapat menandai seseorang sebagai turis sehingga rentan mendapat gangguan. 

"Jika membutuhkan buka peta, saya berjalan ke kafe, restoran, lobi hotel, atau tempat terdekat yang terlihat aman sebelum mengeluarkan ponsel untuk mengetahui langkah selanjutnya," ujar dia. 

Hal ini juga penting di negara-negara yang rawan pencopetan. Ketika sedang fokus melihat peta, barang lain bisa saja disambar pencopet tanpa disadari. 

5. Tampil percaya diri saat berjalan-jalan

Saat berjalan di tempat yang asing, berusahalah tampil percaya diri dan tetap tegas, meskipun tidak tahu ke mana akan pergi.

"Aku menjaga daguku dan kepalaku terangkat tinggi. Saya berjalan dengan kecepatan yang stabil dan konsisten. Saya tidak takut melakukan kontak mata dengan siapa pun," ujar dia. 

Terlihat tersesat atau bingung bisa menandakan bahwa seseorang bukan dari daerah tersebut dan mungkin rentan, jadi kepercayaan diri adalah kuncinya.

6. Memeriksa taksi 

Ketika bepergian, pilihlah transportasi yang tepercaya termasuk taksi. Hal ini membantu menghindari penipuan perjalanan, di mana pengemudi yang tidak bersertifikat menawarkan harga tumpangan yang lebih rendah tapi akhirnya ditagih berlebihan, diantar ke sembarang tempat, atau lebih buruk lagi.

"Salah satu cara saya menghindari taksi palsu adalah dengan memeriksa SIM dan lencana pada kendaraan sebelum saya masuk ke dalam," ujarnya.

7. Menjelajah tujuan baru di siang hari 

Terbang ke negara baru akan lebih nyaman jika tiba di siang hari atau saat masih terang. Pelancong bisa melihat lebih banyak dan memiliki gambaran yang lebih baik tentang lingkungan sekitar.

"Jika saya menginap di akomodasi di mana saya harus menunggu di luar dengan semua barang bawaan saya, saya juga lebih suka melakukannya ketika saya bisa melihat segala sesuatu di sekitar saya," kata dia. 

8. Selalu bawa uang tunai dan cadangan di rekening

Setidaknya, dia selalu membawa  US$200 atau sekitar Rp3 juta untuk keadaan darurat. Dia menyimpannya tersembunyi, terpisah dari dompet. "Dengan begitu, jika terjadi sesuatu pada dompet, saya punya uang untuk bertahan sementara aku memikirkannya.
Saya menyimpan uang tunai dalam USD karena, sepanjang perjalanan saya, menurut saya itu adalah mata uang yang paling mudah untuk dikonversi," dia mebambahkan. 

Dia juga memastikan memiliki tabungan beberapa ribu dolar saat bepergian karema kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi saat bepergian. Misalnya, harus melakukan penerbangan evakuasi darurat yang mahal karena pandemi virus corona dan kerusuhan politik.

9. Percaya naluri

Keamanan adalah hal terpenting saat bepergian apalagi solo traveling. Jika ada sesuatu yang terasa tidak beres, mungkin memang begitu. Jadi jika merasa tidak nyaman, lakukan apa pun yang bisa untuk keluar dari situasi itu secepat dan semulus mungkin. Dan jangan lupa selalu memberikan informasi terbaru kepada teman dan keluarga di rumah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus