Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Manhattan - Jika mendengar kata Manhattan, maka yang terpikir oleh orang-orang umumnya Manhattan di New York City, Amerika Serikat. Di sana memang ada Pulau Manhattan, satu dari lima kota bagian yang membentuk New York City. Pulau Manhattan ini memiliki banyak gedung pencakar langit dan gaya hidup masyarakat perkotaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beda sekali dengan Manhattan yang satu ini. Juga berada di Amerika Serikat, Manhattan yang merupakan sebuah kota kecil di negara bagian Kansas ini begitu tenang dan asri. Jaraknya sekitar 2.114 kilometer dari Manhattan di New York City.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada akhir musim panas lalu atau sekitar September 2019, Tempo berkunjung ke Manhattan yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Perjalanan dimulai dengan naik pesawat dari Bandara Dallas Fort Worth International Airport, Texas, ke Bandara Manhattan Regional. Selama 1,5 jam, Tempo berada di dalam pesawat mungil yang hanya memuat sekitar 50 penumpang.
Kampus Kansas State University di Manhattan, Kansas, Amerika Serikat. TEMPO | Indri Maulidar
Manhattan adalah sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 50 ribu orang. Nuansa kota pelajar atau 'college town' amat terasa di sini karena ada kampus Kansas State University, Manhattan Christian College, dan Manhattan Area Technical College.
Istilah 'college town' di Amerika Serikat merujuk pada kota-kota yang memiliki sejumlah kampus. Kota menjadi lebih hidup karena banyak mahasiswa yang menimba ilmu selama semester berjalan. Banyak kafe, bar, restoran, dan tempat belanja menarik. Anak muda membuat roda ekonomi kota berputar.
Suasana downtown Manhattan saat akhir pekan. Biasanya parkir mobil berubah menjadi farmer's market. TEMPO | Indri Maulidar
Kota Manhattan di Kansas ini berjudul 'The Little Apple'. Singkat kata, kalau Manhattan di New York City adalah The Big Apple, Manhattan di Kansas adalah apel yang kecil. Konon, pada pertengahan abad 19, para perambah kulit putih dari New York menjadikan Manhattan sebagai tempat istirahat setelah menjelajah lewat Sungai Kansas. Perambah itu kemudian menetap di kota meski kemudian banyak berkonflik dengan suku Kaw dan Pawnee —pribumi Indian di Kansas.