Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Aktor sekaligus sutradara George Clooney dan istrinya, Amal Clooney, menyumbangkan total 100.000 dolar Amerika untuk badan amal Lebanon setelah terjadi ledakan besar di Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami berdua sangat prihatin terhadap orang-orang di Beirut dan kehancuran yang mereka hadapi dalam beberapa hari terakhir," kata George dan Amal dalam sebuah pernyataan dilansir Variety, Jumat, 7 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tiga organisasi amal yang kami temukan akan memberikan bantuan penting di lapangan yakni Palang Merah Lebanon, Impact Lebanon, dan Baytna Baytak. Kami akan menyumbangkan sebesar 100.000 dolar untuk ketiganya dan berharap orang lain dapat membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa," ujar pasangan itu menambahkan.
Ledakan di Lebanon pada Selasa lalu menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai 5.000 lainnya. Gubernur kota Beirut Marwan Abboud mengatakan 300.000 orang telah kehilangan rumah mereka. Ledakan itu terjadi akibat 2.700 ton amonium nitrat yang disimpan dan melenyapkan sebagian Beirut.Amal Clooney bersama suami George Clooney. (Daily Mail)
Pemerintah Lebanon telah mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu, yang secara efektif memberikan kekuatan penuh kepada militer. Lebanon juga sudah terperosok dalam krisis ekonomi yang parah.
Amal Clooney adalah penduduk asli Lebanon yang bekerja sebagai pengacara dengan spesialisasi hukum internasional dan hak asasi manusia. Dia menikah dengan George Clooney pada 2014.
Sebelumnya, pasangan ini telah menyumbangkan lebih dari 1 juta dolar pada awal tahun ini untuk upaya penanganan virus corona. Sumbangan itu diberikan masing-masing 250 ribu dolar untuk Motion Picture and Television Home, SAG-AFTRA Fund, dan Los Angeles Mayor's Fund. Serta tambahan 300 ribu dolar untuk tiga badan amal internasional, yakni Lebanon Food Bank ,Wilayah Lombardo Italia, dan Layanan Kesehatan Nasional Inggris.