Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Ubud - Berkunjung ke wilayah yang kental dengan nuansa seninya, yakni Ubud, belum langkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khas Bali. Salah satu tempat terkenal yang harus dikunjungi adalah Ubud Art Market atau Pasar Seni Ubud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ubud Art Market merupakan salah satu pasar seni terbaik yang ada di Ubud. Terletak di pusat Ubud, pasar seni Ubud menawarkan pengalaman berbelanja terbaik bagi para wisatawan. Di tempat ini, pengunjung dapat membeli semua barang untuk oleh-oleh atau untuk kehidupan sehari-hari. Tempat ini menjual barang kesenian yang berkualitas, seperti baju, syal sutra, kain batik Bali, berbagai jenis patung, layang-layang, anyaman tas, topi, mainan tradisional dan banyak barang kerajinan tangan lainnya.
Lokasi Ubud Art Market
Ubud Art Market sangat mudah ditemukan karena terletak di tempat yang strategis. Tempat yang bisa dikunjungi dengan berjalan kaki ini terletak di pusat Ubud, tepatnya di Jalan Raya Ubud, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Pasar tradisional yang menjual berbagai macam kesenian desa setempat ini juga terletak di seberang Puri Saren Agung atau Istana Ubud yang terkenal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Patung-patung yang dijual di Ubud Art Market hasil kerajinan tangan masyarakat setempat. Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Sejarah Ubud Art Market
Dikutip dari Ubud Center, Pasar Seni Ubud sudah ada sejak zaman dulu, bersamaan dengan pembangunan Puri Ubud. Tepatnya sekitar tahun 1800-an, sejak Ida Tjokorde Kandel menjadi Raja Ubud saat itu.
Pasar ini dibangun untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar Ubud. Sejak gelombang pertama wisatawan yang dibawa oleh Raja Tjokorde Agung Sukawati mengunjungi Desa Ubud, Pasar Ubud ini berkembang pesat. Pasar Ubud yang awalnya merupakan pasar tradisional ini perlahan-lahan menjadi pasar seni yang menjual berbagai macam barang seni untuk para wisatawan.
Berburu Kerajinan Tangan Bali di Ubud Art Market
Pengunjung tak harus selalu membeli barang yang ada di sini. Melihat berbagai barang yang dipajang dari satu kios ke kios lainnya merupakan daya tarik tersendiri. Toko-toko yang berjajar menunjukkan keahlian dan kesenian orang Bali.
Banyaknya toko oleh-oleh di pasar ini membuat pengunjung bisa melihat-lihat barang yang ada dalam beberapa hari. Bila menemukan barang yang menarik, wisatawan dapat kembali lagi keesokan harinya untuk menawar dan mendapatkan harga terbaik.
Dibandingkan dengan pasar seni di destinasi wisata utama lainnya di Bali, seperti Kuta, Ubud Art Market menawarkan barang yang lebih berkualitas dan beragam. Pengunjung dapat menemukan barang langka khas Bali di tempat ini, seperti busana atau rok vintage dari bahan satin, lampu minyak bergaya Maroko, kemben hingga selimut batik jahitan tangan, dan patung Buddha dari bahan kuningan.
Berbagai aksesori yang dijual di Ubud Art Market. Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Hal yang Bisa Dilakukan di Ubud Art Market
Berkunjung ke pasar ini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang khas Bali yang unik. Bahkan beberapa kerajinan yang ada di sini tidak dijual di tempat lain. Selain berbelanja oleh-oleh tradisional, pengunjung juga bisa menikmati suasana santai jalan sore yang santai dengan beberapa tempat berfoto. Di Ubud Art Market juga terdapat kursi-kursi yang disediakan di pelataran pasar tersebut untuk tempat peristirahatan bagi para wisatawan.
Jam Operasional Ubud Art Market
Pasar ini buka setiap hari mulai pukul 8 pagi sampai 6 sore. Beberapa kios bahkan buka hingga larut malam. Ubud Market dibagi menjadi dua bagian utama, blok barat adalah pasar seni utama, dan blok timur adalah pasar tradisional yang menjual bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Biaya masuk ke Ubud Art Market gratis. Namun, pengunjung yang membawa kendaraan bisa menyiapkan uang parkir. Biaya parkir untuk sepeda motor atau skuter adalah Rp 2 ribu. Sementara bagi yang membawa mobil, biaya parkirnya sebesar Rp 10 ribu.