Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MAU jatuh naik sepeda saja kok sampai Berlin, Jerman. Begitu barangkali orang-orang di kampung akan mengomentari pengalaman saya. Tapi, apa mau dikata: namanya juga pengalaman. Digenjot sedikit saja, sepeda biru yang saya tunggangi itu menggelinding cepat sekali. Jalannya halus, sedikit curam pula. Saya merasa sudah menekan rem, tapi sepeda itu tetap mbalela. Begitu mendekati perempatan, tak ada pilihan lain: saya banting setir ke kiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo