Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua penyanyi populer Amerika Serikat, Beyonce dan Jennifer Lopez, yang akan tampil di Israel pada musim panas ini, diminta oleh para aktvis hak asasi manusia untuk membatalkan rencana tersebut. "Ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina," tulis sejumlah laporan media.
Pada Kamis, 11 Februari 2016, sedikitnya dua petisi menentang rencana konser Beyonce di Tel Aviv diluncurkan, sementara pengguna media sosial lainnya dengan hastag #canceltelaviv mendesak kedua pasangan itu mendukung boikot Israel.
Tak satupun situs website para musisi membenarkan laporan media di Israel bahwa mereka bakal manggung di Israel pada musim panas ini. Al Jazeera gagal mendapatkan jawaban dari manajemen kedua penyanyi itu untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Ada sejumlah kabar berita yang mengindikasikan bahwa manajemen Beyonce sedang dalam proses negosiasi final untuk konser di Tel Aviv," kata Evan Greer, aktivis yang meluncurkan "Katakan Beyonce, tidak tampil di negeri apartheid Israel."
Greer menambahkan, "Hal terbaik bagi manajeme Beyonce adalaah memberikan klarifikasi kepada khalayak bahwa dia tidak akan tampil di Tel Aviv dan menyatakan sikap solidaritas terhadap rakyat Palestina."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini