Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Desainer sekaligus figur publik, Ivan Gunawan, buka suara setelah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi adminisratif berupa teguran tertulis pertama untuk program siaran Brownis di Trans TV. Diketahui, variety show televisi yang menghadirkan Ivan Gunawan alias Igun sebagai pembawa acara itu diduga menampilkan adegan yang mengarah pada penormalan laki-laki bergaya perempuan dan dipertontonkan kepada publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel berjudul Tampilkan Lelaki dengan Pakaian, Gaya dan Riasan Wanita, KPI Jatuhkan Sanksi untuk “Brownis” yang tayang pada 3 Januari 2024 itu kini menjadi perbincangan hangat publik. Mengetahui hal tersebut, Ivan Gunawan memberikan pembelaannya atas berita yang tersebar di artikel dan media sosial KPI. Melalui tiga unggahan di Instagram pribadinya pada hari ini, 4 Januari 2024, berikut sederet penjelasan dari Ivan Gunawan.
Kata Ivan Gunawan atas Teguran KPI kepada Brownis
Artis yang terkenal sejak debut pada 1997 sebagai finalis cover boy itu mengaku bahwa gayanya saat syuting Brownis tidak ada yang salah. Dia menjelaskan kronologi awal tayangan yang kini dipermasalahkan oleh KPI tersebut kepada netizen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mau menanggapi postingan ini, sebelumnya mohon maaf yah @brownis_ttv @jck_desaratu aku harus post kejadian hari itu tanggal 12 Desember pas ulang tahun @brownis_ttv konsep bday kita itu back to 60's jadi kita pake ala tahun 60-an. Lo semua cek aja tahun segitu Orang orang gaya nya kaya apa ke pesta," tulis Ivan Gunawan pada unggahan foto artikel teguran KPI tersebut.
Lebih lanjut, dia juga memberikan informasi seputar mahkota yang dipakainya itu. Menurut Ivan Gunawan, hal tersebut merupakan simbol dari pencapaiannya selama ini dalam industri hiburan di kancah global. Pendiri Yayasan Dunia Mega Bintang ini sudah mendapatkan lisensi pengiriman ratu-ratu kecantikan yang akan bertanding di tingkat dunia.
"Terus kenapa gue pake mahkota karna gue dapet prestasi di tingkat internasional, gue punya lisensi internasional terus gue diapresiasi kinerja gue makanya mahkota itu kebanggan gue. Jadi sampai kapan pun gue bangga sama mahkota gue!!!" tulisnya.
Ivan Gunawan Jelaskan Fashion 1960-an
Ivan Gunawan juga membagikan gaya busananya dalam siaran Brownis yang kontroversial tersebut. Dalam foto Instagram-nya, Ivan Gunawan berpose mengenakan setelan jas hitam dan celana panjang bahan sekuin. Lengkap dengan aksen bulu-bulu di pundaknya, sepatu heels tinggi, dan mahkota.
Pembawa acara 42 tahun ini pun protes kepada KPI, yang menurutnya tidak mengerti sejarah perkembangan mode. Dari kacamata seorang desainer, penampilan tersebut lumrah karena di tahun 60-an ada banyak kalangan pria yang bergaya seperti itu. "Eh @kpipusat ini gaya tahun 60's gue, elo harus tau dulu KPI. Baju ini buat gue brantem besar ama wardrop @transtv_corp makanya gue kesel gara gara loe tegor style gue," tulis Igun.
Tak lama berselang, Ivan Gunawan mengunggah video klarifikasi soal gayanya yang jadi sorotan. Bersamaan dengan video itu, sang desainer juga membagikan 3 foto yang menampilkan gaya laki-laki di sepanjang 1960. Dari foto tersebut, terlihat celana model cutbray dengan lingkar besar di bagian bawahnya. Ditambah lagi jenis sepatu boots yang populer untuk fashion di era tahun 60-an yang jadi tema ulang tahun acara Brownis.
Ajak KPI Memahami dan Belajar Fashion
Ivan selanjutnya menyarankan KPI agar mempelajari fashion. "Kalau di aplikasi itu kalian bisa Googling namanya Pinterest. Kalian bisa lihat tren fashion dari kapanpun. Ini hasil penelusuran gue lewat Pinterest, ini yang paling mudah lo cari. Ini tren tahun 60-an, jadi lo tahu tahun 60-an kalau orang pergi ke party itu bentuknya seperti apa. Ini 60-an di Eropa-Amerika ya, bukan di Indonesia," kata Ivan Gunawan.
Pada keterangan unggahan video tiga jam lalu itu, Ivan meledek KPI. "Tuh lihat @kpipusat ini trend fashio tahun 60-an. Bapak moyang kita pake boots hak tinggi. Kalo ke pesta @brownis_ttv hak itu bukan buat cewek doang. Paham arti fashion ngga sih."