Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taylor Swift berniat membuat perusahaan rekaman sendiri untuk memastikan dia tetap menjadi pemilik dari karya-karyanya. Gagasan itu tercetus setelah Swift berseteru dengan perusahaan label rekamannya dulu, Big Machine Records.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keributan bermula ketika Taylor Swift ingin pindah ke label rekaman Universal Music Group. Sementara kontraknya dengan Big Machine Records masih bejalan hingga November 2020. Sebab itu, Taylor Swift dilarang merekam ulang semua lagu master yang ada di Big Machine Records sampai kontrak berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Taylor Swift ingin kembali memiliki master rekaman enam albumnya yang bernaung di bawah Big Machine Records. Tapi usaha itu sia-sia karena bos perusahaan rekaman tersebut, Scott Borchetta dan Scooter Braun menolak.
"Saya perlu membuat label rekaman sendiri dengan seluruh energi saya," kata Taylor Swift dalam sebuah wawancara dengan majalah Billboard yang dikutip Aceshowbiz, Jumat 13 Desember 2019. Perempuan 30 tahun malah ingin menjadi wadah bagi penyanyi lain yang ingin berkarya. "Saya merasakan penting sekali kamu memiliki kariermu sendiri. Dan saya tahu bagaimana rasanya ketika seseorang tidak bermurah hati."
Taylow Swift di American Music Awards. Pagesix.com/Wireimage
Taylor Swift mengaku sudah berusaha keras agar dapat memiliki master rekaman lagu-lagunya sendiri. Tapi semua pintu sudah tertutup. "Saya rela membayar begitu banyak untuk mereka! Apa pun untuk bisa memiliki kembali apa yang sudah saya kerjakan. Tapi itu semua tidak bisa," ucap dia.
Pada 13 Desember 2019, Taylor Swift merayakan ulang tahun ke-30 tahun dengan tampil di konser Jingle Ball, Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat. Pada kesempatan itu, Taylor Swift dinobatkan sebagai Woman of The Decade.
"Aku memilih merayakan ulang tahun ke-30 di sini. Ini adalah pertunjukan pertama di usiaku yang ke-30," ucap Taylor Swift. Selain menyanyikan lagu-lagu populernya, Swift juga membawakan lagu bertema Natal terbarunya yakni Christmas Tree Farm untuk pertama kalinya.