Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manado - Pengalaman pertama menjadi sutradara untuk film Night Bus menghantarkan Darius Sinathrya mengangkat Piala Citra di atas panggung Festival Film Indonesia 2017.
Ekspresi kaget jelas tampak dari wajahnya. Darius sama sekali tak menyangka film pertama yang ia produseri mendapat apresiasi setinggi itu. "Saya merasa saat masuk menjadi nominasi saja sudah bagus," ujar Darius setelah menerima Piala Citra yang diberikan presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri, Sabtu, 11 November 2017.
Hal tersebut, menurut dia, menjadi kebanggaan tersendiri dan buah dari kerja keras tim Night Bus beberapa tahun terakhir.
Dia menyebut penghargaan ini membayar rasa sedih akibat waktu pemutaran Night Bus yang sebentar, juga jumlah layar yang sedikit di bioskop. Waktu penayangan saat itu, menurut Darius, kurang dari sebulan dan hanya mengumpulkan penonton di kisaran angka 20 ribu penonton saja.
Apresiasi dari sesama profesional film terhadap karya yang mengisahkan perjalanan malam dalam sebuah bus ini memberi kebanggaan tersendiri bagi Darius. "Penghargaan ini menjadi doping untuk terus bekerja," tutur Darius.
Saking kagetnya, ia pun berseloroh tak tahu akan menyimpan Piala Citra itu di mana. "Saya belum kepikiran buat disimpan di mana, di kantor mungkin, ya, agar menjadi penyemangat," ucapnya.
Selain mendapat Piala Citra untuk Film Terbaik, Night Bus membawa pulang piala untuk kategori Pemeran Utama Pria atas nama Teuku Rifnu Wikana, Penata Rias Terbaik, dan Penata Busana Terbaik FFI 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini