Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, Aceh, terus memburu buaya di muara sungai dengan cara memancingnya dengan umpan. Trik itu dilakukan warga untuk mencari bagian tubuh seorang warga yang tewas diterkam buaya. "Buaya dipancing dengan umpan ayam dan bebek," kata Camat Singkil Mochammad Ichsan kepada Tempo, Kamis sore, 9 April 2015.
Menurut Ichsan, Rabu kemarin, masyarakat bersama seorang pawang menangkap seekor lagi buaya yang diduga memangsa manusia. Buaya sepanjang 6 meter itu lantas diikat dan dibawa dengan truk ke perkampungan. Setelah buaya mati lantaran ikatan tali yang kuat, warga membedah perutnya mencari tubuh manusia di dalamnya. "Namun tidak ditemukan bagian tubuh."
Ichsan mengatakan sudah dua ekor buaya yang ditangkap di kawasan itu. Sebelumnya, Ahad, 5 April 2015, seekor buaya masuk perangkap yang dipasang tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Buaya tersebut kemudian direbut warga untuk dibakar dan dibelah perutnya. Bangkai buaya nahas itu kemudian ditanam oleh masyarakat yang tengah disusupi geram.
Saat ini masyarakat di sekitar muara Sungai Singkil masih terus memburu buaya dengan cara memancing binatang itu untuk menelan umpan yang sudah dirancang warga. Kemarahan warga itu sebelumnya dipicu atas tewasnya Yusril, warga Desa Siti Ambia, yang diduga diterkam buaya saat sedang mencari lokan di sungai tersebut pada akhir Maret 2015.
Aksi sepihak warga tak mampu dicegah pihak berwenang. Kepala BKSDA Aceh Genman Sefti Hasibuan mengatakan pihaknya tak berdaya melindungi satwa itu dari amukan warga. Kemarahan warga tidak mampu ditahan timnya. Ia mengaku sudah menurunkan tim ke Singkil sepekan lalu setelah adanya permintaan dari pemerintah Singkil terkait dengan adanya korban akibat dimangsa reptil itu.
ADI WARSIDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini