Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Suka mengeluyur atau ingin terus bepergian menandakan wanderlust. Merujuk Glosarium Online, wanderlust berarti dorongan kuat untuk terus melakukan perjalanan dan mengeksplorasi tempat-tempat baru.
Mengapa muncul keinginan wanderlust?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Bustle, wanderlust termasuk dalam sejarah evolusi kehidupan manusia. Sekitar 10.000 tahun silam, pertanian atau keterampilan memanen tanaman di satu tempat yang bisa memberi makanan untuk komunitas yang lebih besar dikembangkan.
Permukiman manusia bermunculan, orang tinggal kemudian memiliki anak. Secara bertahap desa menjadi kota. Jika situasi di satu tempat menjadi tak menyenangkan, selalu masuk akal berkemas pindah melanjutkan perjalanan.
Perasaan di balik nafsu berkelana tidak selalu berkaitan dengan kemewahan dan glamor. Tapi, bisa saja tentang keinginan melihat tempat dan baru. Otak manusia selaras dengan kebutuhan hal baru, terutama yang membuat menyenangkan. Berbagai neuron otak memiliki tugas khusus untuk menemukan hal baru. Itu juga termasuk bisa membedakan antara pemandangan yang belum dan sudah pernah dilihat bertahun-tahun lalu.
Misalnya menikmati suasana pantai memandang lautan. Mengutip WebMD, sinar matahari dan udara laut sangat bagus untuk kesehatan mental. Melihat laut bermanfaat meningkatkan suasana hati.
Ahli psikologi klinis Richard Shuster menjelaskan, warna biru dikaitkan dengan perasaan damai. Ketika seseorang berada di pantai mengubah frekuensi gelombang otak dalam kondisi meditasi ringan, seperti dikutip dari situs web Common Seas.
Menurut Shuster, bunyi debur ombak akan menstimulus otak dengan visual hamparan luas laut. Itu juga mengaktifkan saraf parasimpatik atau jaringan rangsangan yang mengontrol tubuh saat istirahat.
Mengutip dari Sea Sanctuary, laut memiliki kualitas terapeutik atau bermanfaat terapi untuk kesehatan mental. Berada di tepi laut meremajakan tubuh, mengurangi stres, dan kecemasan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.