Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Dua Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan pada Boarding Pass

Dua kesalahan pada boarding pass bisa membuat data pribadi bocor dan digunakan untuk meretas akun atau mengubah penerbangan selanjutnya.

5 Januari 2024 | 17.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Boarding pass didapat ketika penumpang akan naik pesawat. Selembar kertas tipis ini terlihat sepele sehingga banyak orang tanpa sadar melakukan kesalahan yang bisa sangat merugikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada dua kesalahan yang sering dilakukan penumpang terhadap boarding pass. Pertama, memotretnya lalu mengunggah di media sosial sebelum terbang. Tak banyak yang tahu bahwa detail di kertas ini mengungkap lebih banyak data pribadi, meskipun tidak tercantum alamat dan nomor ponsel. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kode pada boarding pass mencakup nomor penerbangan dan nama penumpang. Kedua detail ini dapat digunakan untuk menampilkan pemesanan penerbangan dan kemudian mengakses semua informasi pribadi lainnya.

Selain itu, boarding pass juga mencantumkan kode unik berupa gabungan angka dan nomor untuk booking penerbangan.

Caleb Barlow, presiden dan CEO perusahaan konsultan keamanan siber CynergisTek sebelumnya mengatakan, hal dibutuhkan untuk meretas akun pribadi hanyalah nama, nomor referensi pemesanan, dan nomor frequent flyer. Ketiga hal itu ada di boarding pass.

"Mungkin ada beberapa pertanyaan dasar tentang pengaturan ulang kata sandi, tetapi saya mungkin bisa mendapatkan jawabannya hanya dengan mencari di web. Dan sekarang saya sudah mendapatkan akun frequent flyer Anda," kata dia. 

Barcode di bagian akhir juga dapat menampilkan beberapa detail lainnya, menurut pakar keamanan siber NordVPN Adrianus Warmenhoven.

"Bahkan jika hanya barcode tiket penerbangan Anda yang terlihat di gambar, peretas dapat memindainya dan mengetahui informasi seperti nama lengkap penumpang, nomor reservasi, catatan nama penumpang, dan terkadang bahkan informasi kontak. Data ini nantinya dapat digunakan oleh peretas untuk merusak liburan wisatawan dengan membatalkan penerbangan pulang, mencuri uang dari kartu pembayaran, atau bahkan mencuri identitas mereka," kata dia.

Untuk diketahui, haya butuh passenger name record untuk mengubah atau membatalkan penerbangan. tak perlu password. 

Kesalahan kedua adalah membuang boarding pass setelah pulang liburan. Beberapa maskapai penerbangan menawarkan diskon dan fasilitas gratis dengan menunjukkan boarding pas ke gerai tertentu. Misalnya, boarding pass Emirates memberi diskon di restoran, spa, dan pusat perbelanjaan di Dubai, serta beberapa tempat wisata. Ini termasuk diskon 30 persen untuk tiket di Wild Wadi Waterpark dan Motiongate Dubai, sementara diskon di restoran tertentu berkisar antara 10 persen hingga 25 persen.

Boarding pass Singapore Airlines bisa digunakan untuk mendapatkan diskon untuk restoran, objek wisata, dan tur.

Jadi, membuang boarding pass tidak hanya memungkinkan data pribadi dicuri orang tetapi juga melewatkan kesempatan dapat diskon saat liburan. 

THE SUN | TRAVEL AND LEISURE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus