Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Whasington - Para ilmuwan yang melakukan penggalian fosil tulang di Selandia Baru menemukan tulang sisa penguin kelas berat dunia—lebih besar dari yang kita kenal selama ini. Diperkirakan penguin itu setinggi hampir 1,77 meter dan hidup 55 sampai 60 juta tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasar tahunnya, mereka hidup segera setelah kepunahan dinosaurus. “Penguin kuno yang disebut Kumimanu biceae itu beratnya hampir 101 kilogram,” kata peneliti, Selasa, 5 Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut mereka burung itu jauh lebih besar ketimbang burung-burung laut tak bisa terbang yang hidup sekarang. Penguin kaisar, misalnya, hanya memiliki tinggia sekitar 1,2 meter dan beratnya sekitar 40 kilogram.
"Gigantisme pada penguin berevolusi lebih dari sekali," kata ahli ornithologi Gerald Mayr dari Senckenberg Research Institute dan Natural History Museum Frankfurt sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Kumimanu, diambil dari nama makhluk dari cerita rakyat Maori, yang artinya burung. Hewan ini merupakan penguin tertua didunia kedua yang diketahui. Yang lebih tua juga berasal dari Selandia Baru, usianya 61 juta tahun.Penguin di restoran Pingoo, Jakarta. ANTARA New
Kerangka parsial Kumimanu ditemukan tanpa tengkorak. Mayr mengatakan fosil yang lain mengindikasikan penguin ini memiliki paruh jauh lebih panjang ketimbang kerabat modern mereka. Paruh itu, kata dia, berguna untuk menombak ikan.
"Itu sangat mengesankan: setinggi seperti kebanyakan orang, dan sangat solid, binatang berotot yang tahan sering menyelam di kedalaman untuk menangkap mangsa," kata Alan Tennyson, kurator vertebrata di Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa, peneliti lain yang terlibat dalam studi yang hasilnya dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu.
Kumimanu dan penguin-penguin awal lainnya sudah memiliki fitur khas seperti sayap, sirip dan badannya tegak lurus. “Studi-studi menunjukkan penguin-penguin awal tubuhnya kecokelatan, tidak hitam putih seperti penguin sekarang,” kata Mayr.
Kumimanu hidup jauh sebelum glasiasi Antartika, ketika Selandia Baru dan Antartika subtropis.
"Adalah mitos umum bahwa penguin hanya hidup di lingkungan sangat dingin seperti daerah Antartika," kata Tennyson.
"Saat ini penguin-penguin Galapagos hidup di ekuator, dan banyak fosil menunjukkan bahwa penguin-penguin awal hidup di laut hangat," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
ANTARA
Berita Lain: