Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata Karimunjawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah mulai dibuka kembali pada Junat, 16 Oktober lalu. Pembukaan salah satu objek wisata populer itu diharapkan mampu menggeliatkan kembali ekonomi warga setempat yang sebagian besar bergantung pada sektor pariwiaata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, sejumlah warga Karimunjawa menyimpan kekhawatiran dengan dibukanya kembali akses wisatawan. "Terus terang, kami memang mengkhawatirkan dengan adanya pembukaan kunjungan wisatawan ke Karimunjawa karena potensi penyebaran virus corona jenis baru penyebab Covid-19 semakin besar," kata Indah, warga Karimunjawa di Jepara, Ahad, 18 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi, kata Indah, wisatawan yang mengunjungi Karimunjawa datang dari berbagai daerah di Tanah Air, termasuk ada turis asing.
Ia mengatakan kondisi perekonomian warga Karimunjawa memang menurun saat objek wisata itu ditutup sejak Maret lalu. Namun secara umum, masyarakat mulai biasa dengan kondisi pandemi Covid-19.
"Keluarga kami memang bukan bekerja di sektor pariwisata yang sangat bergantung dengan adanya kunjungan wisatawan. Akan tetapi, berharap ada pengawasan ketat terhadap kepatuhan wisatawan terhadap protokol kesehatan," kata Indah.
Ia tak ingin kedatangan wisatawan ke Karimunjawa justru membuat wilayah yang selama ini bersih dari Covid-19 itu jadi tertular.
Wiyono, warga lainnya juga mengaku sempat ada kekhawatiran dengan dibukanya kembali kunjungan ke Karimunjawa. "Rasa khawatir memang ada. Pemerintah tentunya sudah mempertimbangkan banyak hal terkait keputusannya membuka kembali objek wisata Karimunjawa," katanya.
Karena ada keinginan agar aktivitas perekonomian warga juga tetap jalan, Wiyono berharap pengawasan terhadap protokol kesehatan diperketat, terutama terhadap para wisatawan.
Pemkab Jepara membuka kembali kunjungan wisatawan ke Karimunjawa dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat sejak 16 Oktober lalu. Setiap wisatawan yang berkunjung harus membawa surat hasil rapid test, sedangkan wisatawan yang belum memiliki surat bebas Covid-19 bisa melakukan tes cepat di Pelabuhan KartiniJepara.
Demi meminimalisir potensi penularan, pemerintah membatasi kapasitas penumpang kapal dan jumlah wisatawan yang bisa berkunjung ke sana. Pemerintah pun berjanji melakukan evaluasi terhadap kunjungan wisatawan tersebut. Jika ditemukan ada kasus Covid-19, objek wisata Karimunjawa bisa ditutup kembali.