Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Hampir 20 patung dewa yang dipajang di Klenteng Fuk Ling Miau atau yang dikenal Klenteng Gondomanan, Yogyakarta, dimandikan pada Minggu, 19 Januari 2020. Prosesi itu dilakukan setahun sekali menjelang pergantian Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Prosesi itu disebut jamasan rupang dewa dewi. "Kami mandikan setelah dewa-dewa ini naik ke kahyangan. Kalau belum (naik), kami enggak berani," kata Ang Ping Siang alias Angling Wijaya, Ketua Pengurus Klenteng Gondomanan saat ditemui di klenteng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut kepercayaan umat Konghucu, peristiwa naiknya dewa dewi tersebut berlangsung sepekan sebelum Imlek. Ketika Imlek berlangsung, Angling melanjutkan, para dewa berpesta di kahyangan. Mereka akan kembali lagi ke bumi dan menempati patung-patung di klenteng tersebut pada 28 Januari 2020. Perayaan Imlek dimulai pada hari pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada hari ke-15.
Proses pemandian patung dewa dewi itu dilakukan berdasarkan bahan material patung. Untuk patung-patung dari porselen dimandikan dengan air kembang. Setidaknya ada dua ember air kembang yang disediakan. Ember air kembang pertama dicampur dengan wewangian.
Patung dewa dewi berbahan porselen dimandikan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Gondomanan, Yogyakarta, Minggu, 19 Januari 2020. Foto: TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Setelah patung-patung porselen itu dicelupkan dalam air di ember pertama, kemudian patung dibersihkan dengan kuas agar menjangkau bagian lekukan. Kemudian patung dibilas dengan air kembang dari ember kedua yang dicampur dengan potongan kayu cendana. Kayu cendana mempunyai efek mengikat wewangian pada patung.
Beda lagi proses pemandian patung dewa dewi yang terbuat dari kayu. Patung-patung itu hanya dibersihkan secara perlahan dengan kuas dan disemprot dengan bahan pembersih mebel agar terlihat kinclong. Seusai dibersihkan, patung dewa dewi itu didandani dengan pakaian baru. Pakaian-pakaian itu dipesan dari penjahit di Semarang, Jawa Tengah. "Pakaiannya baru terus setiap akan Imlek. Seperti lebaran pakaian baru juga," kata Angling sambil tertawa.
Patung dewa dewi berbahan porselen dimandikan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Gondomanan, Yogyakarta, Minggu, 19 Januari 2020. Foto: TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Dalam prosesi itu, pengurus klenteng dibantu sekitar 30 relawan yang bergabung dalam Alumnus SMA Yogyakarta Bersatu atau ASYB. Para alumnus dari beragam SMA negeri maupun swasta di Yogyakarta dengan beragam latar belakang agama dan kepercayaan bekerja bakti di sana.
Tak hanya memandikan patung dewa dewi, mereka juga membersihkan klenteng dengan menyapu, mengepel lantai, membersihkan atap, dinding, dan beragam aksesori dalam klenteng. "Tujuan kami hanya satu. Memunculkan kebhinekaan. Jangan sampai masyarakat Yogyakarta terpecah belah," kata Barkah, Ketua Program ASYB.
Patung dewa dewi berbahan porselen dimandikan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Gondomanan, Yogyakarta, Minggu, 19 Januari 2020. Foto: TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Para relawan dari ASYB membawa peralatan kebersihan masing-masing. Ada yang membawa kemoceng, kain lap, kain pel, tangga lipat, dari rumah. Meski begitu, pengelola klenteng juga menyediakan peralatan tersebut. "Prinsip kami, jangan sampai merepotkan," kata Sarwestu Widyawan, Ketua I ASYB.