Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johny Indo meninggal meninggal di Tangerang pada Minggu, 26 Januari 2020.Pria yang lahir di Garut, 6 November 1948 ini semasa hidupnya telah membintangi belasan judul film. Salah satunya yang paling fenomenal adalah Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana (1987).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Film yang digarap oleh PT Tobali Film ini adalah sebuah film yang mengangkat kisah hidupnya saat mencoba melarikan diri dari LP Permisan, Nusakambangan pada Mei 1982. Di film itu, Johny beradu akting dengan Mathias Muchus dan Minati Atmanagara yng berperan sebagai Stella, istrinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat bermain di film yang skenarionya ditulis Franky Rorimpandey itu Johny masih berstatus narapida. Johny mendekam di penjara karena sukses menggasak berkilo-kilo emas di sejumlah toko emas di Jakarta bersama geng Pachinko, Pasukan China Kota, yang dipimpinnya.
Bersama gengnya, Johny yang waktu itu menjadi foto model obat batuk dan rokok melakukan aksi perampokan sejak 1977. Tahun 1979, Johny ditangkap setelah merampok toko emas di daerah Roxi. Dia harus 14 tahun meringkuk di penjara. Semula di Cipinang, lalu pindah ke Nusa Kambangan.
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 29 Agustus 1987, Johny memang diberi izin untuk bermain film oleh Departemen Kehakiman. Pasalnya produser menilai cuma Johny sendiri yang layak menjadi pemeran utama di film yang disutradarai Jimmy Atmaja itu. "Kalau bukan Johny, misinya tak akan tercapai dong," kata produser film itu, Gunawan, kepada Tempo waktu itu.
Sebagai aktor, Johny menerima honor. Kabarnya honor Johny sebesar Rp 2,5 juta dan diserahkan lewat Departemen Kehakiman. Namun ketika ditanya berapa honor Johny Indo, produser cuma menjawab, "Besarnya cukup untuk membiayai sekolah anak-anaknya."