Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Perampok di PIK Gondol Ratusan Juta, Menengok Lagi Jejak Legenda Johny Indo

Yohanes Herbertus Eijkenboom atau dikenal dengan Johny Indo adalah perampok legendaris di Jakarta awal 1980an. Bertahun-tahun kemudian jadi pendakwah.

12 November 2021 | 06.46 WIB

Johny Indo. youtube.comm
Perbesar
Johny Indo. youtube.comm

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Aksi perampok di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, terjadi siang bolong, Rabu, 11 November 2021 sekitar pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku perampokan yang menggunakan senjata api membawa kabur uang Rp 400 juta dari korban. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perampok yang menggondol jumlah jumbo tak pelak mengingatkan kita atas sepak terjang sosok Johny Indo di era akhir 1970-an dan awal 1980-an.

Yohanes Herbertus Eijkenboom atau dikenal "Johny Indo", adalah seorang perampok legendaris di wilayah Jakarta. Johny Indo bergerak bersama komplotannya yang diberi nama gangster Pachinko alias Pasukan China Kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka terkenal karena aksinya merampok orang-orang kaya WNA asing di Indonesia. Kemudian hasil rampokannya ini ia bagikan ke rakyat miskin.

Selama merampok emas pada akhir tahun 1970 hingga awal 1980, kelompok ini telah mengumpulkan 129 kilogram emas yang hasil penjualannya dibagi-bagikan ke masyarakat miskin.

Johny Indo dan gangster Pachinko itu tentu saja menjadi target dari kepolisian yang saat itu masih bersatu dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Saat di Lapas Nusakambangan, Johny sempat melarikan diri bersama anak buahnya dari penjara. Kemudian mereka menyerahkan diri setelah 11 hari bertahan hidup di tengah hutan.

Setelah masa tahanan selesai, Johny Indo menjadi bintang film. Ia tercatat pernah membintangi beberapa film, seperti Badai Jalanan, Langkah-Langkah Pasti, Titisan si Pitung, Ajian Ratu Laut Kidul dan beberapa judul film lainnya.

Johny juga pernah memainkan film yang berkisah tentang hidupnya sebagai perampok dan narapidana yang mencoba kabur dari Pulau Nusakambangan. Film itu dibuat pada 1987. Setelah melewati masa sulit, Jhony memilih menjadi mualaf. Ia pensiun dari dunia hiburan dan menjadi pendakwah. Ia pun aktif berkeliling kampung untuk berdakwah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus