Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Komedian Eko DJ Meninggal, Ini Cerita Personel Srimulat Surabaya

Eko DJ pernah bercerita ke anggota Srimulat Surabaya bahwa gula darahnya tinggi karena nonton TV sambil makan permen cokelat, "Gulaku dhuwur, Mbak."

28 Maret 2017 | 19.56 WIB

Eko DJ dan keluarga. instagram.com
Perbesar
Eko DJ dan keluarga. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Surabaya – Pimpinan Srimulat Surabaya, Yayuk Sri Rahayu, mengaku merasa kehilangan atas berpulangnya pelawak senior Eko DJ.

Kendati interaksi Eko DJ terhadap Srimulat Surabaya tergolong minim, sebagai sesama anggota keluarga besar Srimulat, Yayuk merasa kepergian Eko kian mengurangi pamor grup lawak yang didirikan mendiang kedua orang tuanya, Teguh dan Srimulat.

Baca: Sosok Komedian Eko DJ di Mata Tukul Arawana

”Mas Eko memang tidak pernah main di Srimulat Surabaya karena sejak awal gabung dia sudah di Srimulat Jakarta. Tapi, sebagai sesama orang Srimulat, kami tetap merasa kehilangan,” ujar Yayuk saat ditemui di Gedung Srimulat Taman Hiburan Rakyat Surabaya, Selasa, 28 April 2017.

Yayuk mengatakan mendapat kabar meninggalnya Eko DJ dari salah seorang kerabat almarhum di Jakarta. Namun Yayuk tidak bisa bertakziah untuk memberikan penghormatan terakhir. “Saya tidak punya sangu (biaya) buat ke Jakarta,” ujarnya.

Pelawak senior Srimulat Surabaya, Miasih, 65 tahun, mengenang Eko DJ sebagai pribadi yang supel dan perhatian. Mia berujar beberapa tahun lalu dia berjumpa Eko DJ untuk mengisi acara lawakan di sebuah stasiun televisi nasional.

Ketika itu, Mia mengenakan gelang di pergelangan kakinya. Melihat hal itu, Eko DJ pun menegur. “Mas Eko bilang, ‘Mbakyu, jangan pakai gelang di kaki, kesannya seperti perempuan nakal.’ Sejak saat itu gelangnya saya lepas,” kata Miasih, yang bergabung di Srimulat Surabaya sejak 1972.

Simak pula: Nama Syahrini dan Fadli Zon Muncul dalam Sidang Pajak, Ini Sikap KPK

Hal lain yang diobrolkan dengan Eko saat itu, kata Mia—sapaan Miasih—adalah soal penyakit gula yang sama-sama mereka derita. Menurut dia, ketika itu Eko DJ bercerita bahwa gula darahnya sedang tinggi gara-gara kerap menonton televisi sambil makan permen cokelat. “Gulaku dhuwur, Mbakyu (gulaku tinggi, Mbak),” kata Mia, menirukan Eko.

Meski sejak saat itu mereka sudah tidak bertemu, kabar meninggalnya Eko DJ tetap mengentak Miasih. Semula Mia mengira Eko wafat karena penyakit gulanya tersebut. “Tapi tadi siang saya nonton televisi katanya Mas Eko meninggal karena sakit ginjal.”

Eko DJ meninggal pada Senin malam, 27 Maret 2017, sekitar pukul 11 malam di Jakarta. Pelawak asal Jawa Timur yang memulai karier dari panggung ludruk itu meninggal dalam usia 65 tahun karena penyakit gagal ginjal.

KUKUH S. WIBOWO



Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dwi Arjanto

Dwi Arjanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus