Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Kuburan Badung-Bali Sudah Dilengkapi Wantilan

Pemerintah Kota Denpasar telaah membangun wantilan (pendopo) di tengah "Setra" (kuburan) Gandamayu, Badung.

1 April 2017 | 13.01 WIB

Ratusan Umat Hindu mengusung Bade atau menara tingkat sembilan yang membawa jenazah menuju kuburan saat upacara Pelebon atau Ngaben bagi keluarga Kerajaan Puri Ubud di Ubud, Gianyar, Bali, 8 Mei 2016. Prosesi kremasi ini disaksikan ribuan warga dan wisata
Perbesar
Ratusan Umat Hindu mengusung Bade atau menara tingkat sembilan yang membawa jenazah menuju kuburan saat upacara Pelebon atau Ngaben bagi keluarga Kerajaan Puri Ubud di Ubud, Gianyar, Bali, 8 Mei 2016. Prosesi kremasi ini disaksikan ribuan warga dan wisata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar telaah membangun wantilan (pendopo) di tengah "Setra" (kuburan) Gandamayu, Badung. Pembangunan wantialan itu ditujukan untuk melestarikan adat dan budaya, karena bangunan itu berfungsi sebagai sarana penunjang kegiatan prosesi ritual "Ngaben" atau kremasi jenazah.


Pada Jum’at lalu diadakan ritual pemelaspasan" atau pembersihan secara spiritual pada wantilan tersebut. Bendesa Pakraman (Ketua Adat) Kota Denpasar Anak Agung Putu Oka Suwetja mengatakan pembersihan secara spiritual tersebut untuk menghilangkan semua kotoran yang tidak nyata. “Sehingga fungsi wantilan tersebut bermanfaatkan terhadap kepentingan warga masyarakat," ujar dia.


Pemelaspasan tersebut dihadiri Sekda Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara, anggota DPD-RI Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi, Raja Puri Pemecutan Ida Tjokorda Pemecutan, anggota DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara dan instansi terkait.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar Rai Iswara memaraf prasasti sebelum ditandatangani oleh Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Dengan adanya bangunan wantilan tersebut akan sangat membantu masyarakat pakraman Kota Denpasar yang berjumlah 105 banjar (dusun) dalam melaksanakan upacara "Pitra Yadnya". Selama ini warga harus membangun tenda untuk tempat sarana upacara di setiap pelaksanaan ritual budaya.


Oka Suwetja berharap masyarakat yang menggunakan wantilan tersebut turut menjaga kebersihannya . Terlebih lagi kuburan Badung menjadi salah satu ikon karena lokasinya persis di pusat kota. Suwedja berharap ke depannya bisa dibangun wantilan di sisi selatan mengingat kegiatan upacara "pitra yadnya" juga dilaksanakan di sisi selatan.

"Kami berharap ke depannya terus dilakukan penataan, sehingga keberadaan kuburan Badungakan tetap indah dan lestari," ucapnya.

Ketua panitia kegiatan, Made Warta menambahkan wantilan tersebut melengkapi pembangunan yang telah ada seperti "bale pasandekan" di bagian selatan.


Wantilan yang merupakan bantuan Pemerintah Kota Denpasar telah dibangun sejak bulan Mei dan selesai bulan Desember tahun 2016.


ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tulus Wijanarko

Tulus Wijanarko

Wartawan senior dan penyair.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus