Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Menikmati Sejarah The Beatles di Liverpool

Museum The Beatles Story terletak di Albert Dock, Liverpool, kawasan pelabuhan yang menjadi salah satu cagar budaya UNESCO.

5 Mei 2019 | 09.09 WIB

The Beatles Story. TEMPO | Wayan Agus Purnomo
material-symbols:fullscreenPerbesar
The Beatles Story. TEMPO | Wayan Agus Purnomo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Let It Be terdengar sayup-sayup saat tiba di pintu masuk museum The Beatles Story di Liverpool.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

When I find myself in time of trouble, Mother Mary comes to me
Speaking words of wisdom, let it be
And in my hour of darkness, she is standing right in front of me
Speaking words of wisdom, let it be….

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain melegenda karena derby Merseyside antara Liverpool FC dengan Everton FC, Liverpool juga identik dengan The Beatles. Liverpool adalah The Beatles dan sebaliknya, The Beatles adalah Liverpool.

Museum The Beatles Story terletak di kawasan Albert Dock, kawasan pelabuhan yang menjadi salah satu cagar budaya UNESCO. Selain museum ini, Albert Dock juga menjadi lokasi sejumlah objek wisata di Liverpool seperti Tate Liverpool, Merseyside Maritime Museum, dan The International Slavery Museum. Ketika berkunjung ke Liverpool pada pertengahan April 2019, saya tak melewatkan kesempatan berwisata ke The Beatles Story, museum yang oleh pengelolanya disebut sebagai museum permanen terbesar yang menceritakan sejarah grup band paling populer di dunia tersebut.

Tiket masuk ke The Beatles Story dipatok bermacam-macam tergantung usia dan status. Pengunjung dewasa mesti membayar £17 atau sekitar Rp 315 ribu, anak-anak usia 5 hingga 15 tahun membayar £10 atau sekitar Rp 180 ribu. Namun ada paket keluarga seharga £45 atau Rp 835 ribu untuk dua dewasa dan dua anak-anak. Namun, pelajar yang bisa menunjukkan kartu identitas atau orang tua yang berusia di atas 65 tahun hanya perlu membayar sebesar £13 atau sekitar Rp 240 ribu. Anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak dikenakan biaya.

Setelah membayar tiket, pengunjung mendapatkan headphone yang berisi panduan untuk mendengarkan seluruh konten museum dalam 12 bahasa. Pengelola museum sudah memberikan angka dari satu hingga 26 untuk setiap tahap perjalanan The Beatles. Di setiap nomor ada rekaman dengan durasi satu hingga dua menit yang berisi penjelasan mengenai perjalanan The Beatles. Durasi untuk mengunjungi museum ini berkisar antara satu hingga tiga jam, tergantung seberapa lama kamu ingin bernostalgia dengan band penghasil aneka hits ini.

Museum The Beatles Story di Liverpool. Tempo | Wayan Agus Purnomo

The Beatles Story mengkisahkan setiap perjalanan masa kecil personel band ini, termasuk momen-momen penting dalam hidup mereka. Pengelola museum menyajikan potongan wawancara dengan Paul McCartney dan Ringo Star. Kisah perjalanan The Beatles juga dinarasikan oleh adik John Lennon, Julia Baird.

Museum ini menampilkan kisah masa kecil setiap personel the Beatles, termasuk menampilkan akte kelahiran mereka, rapor pendidikan sejumlah personelnya, foto-foto sewaktu mereka masih duduk di sekolah dasar hingga kisah awal terbentuknya band ini. The Beatle Story juga memajang gitar pertama George Harisson. "Dan tanpa gitar ini, saya tak tidak akan pernah memiliki karier bermusik," kata George seperti tertulis dalam dinding museum.

Museum The Beatles Story di Liverpool. Tempo | Wayan Agus Purnomo

Salah satu titik penting perjalanan karir The Beatles adalah Casbah Coffee Club. The Beatles Story juga menceritakan masa-masa awal karir band ini, termasuk peran Casbah Coffee Club. Pub ini berlokasi di kawasan West Derby sejauh 10 kilometer dari The Beatles Story atau bisa ditempuh dengan berkendara selama 10 menit. Namun saya tak sempat berkunjung ke Casbah karena mesti mengejar kereta ke Manchester. "Casbah adalah tempat tempat kami memulai segalanya," kata Paul McCartney dalam situs klub tersebut.

Museum The Beatles Story di Liverpool. Tempo | Wayan Agus Purnomo

The Beatles Story menceritakan dengan sangat detail setiap tahap perjalanan The Beatles. Setelah periode Casbah, tur Hamburg pada Juli 1960, kemudian ada Frank Hessy Ltd tempat personel The Beatles membeli peralatan musik mereka pada awal kariernya, pembentukan The Official Beatles Fan Club, kisah Magical Mystery tour, cerita tentang aksi panggung terakhir The Beatles pada 30 Januari 1969 di kawasan Savile Row, London, perpecahan The Beatles termasuk cerita John Lennon dengan Yoko Ono yang melegenda tersebut. The Beatles Story juga menghadirkan cerita personal masing-masing anggota band ini.

Baca juga: Misteri di Lagu The Beatles Ini Terungkap Pakai Matematika

Jika seluruh rekaman didengarkan dengan seksama, maka tour The Beatles Story bakal menghabiskan waktu selama 1,5 jam. Ini belum termasuk membaca setiap detail perjalanan hidup mereka atau menikmati kenangan bersama The Beatles. Karena itulah, jika Anda penggemar berat The Beatles, museum ini menjadi lokasi yang tak boleh dilewatkan saat bertandang ke Liverpool.

Museum The Beatles Story di Liverpool. Tempo | Wayan Agus Purnomo

 

Wayan Agus Purnomo

Meliput isu politik sejak 2011 dan sebelumnya bertugas sebagai koresponden Tempo di Bali. Menerima beasiswa Chevening 2018 untuk menyelesaikan program magister di University of Glasgow jurusan komunikasi politik. Peraih penghargaan Adinegoro 2015 untuk artikel "Politik Itu Asyik".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus