Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini tengah ramai dibicarakan penemuan bukti baru oleh arkeolog Inggris, Mike Pitts, yang menunjukkan bahwa Stonehenge di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris, telah berada di lokasi itu sejak jutaan tahun lalu. Situs Science Alert menyebut formasi bebatuan itu diprediksi sudah ada jauh sebelum peradaban manusia muncul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stonehenge di Inggris memang menjadi misteri yang belum juga terpecahkan hingga kini. Namun itulah yang membuat para turis dari berbagai dunia tertarik datang untuk menyaksikannya langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak cuma di Inggris, Indonesia ternyata memiliki Stonehenge--baik yang berupa replika maupun batu alami yang menyerupainya. Berikut ini dua Stonehenge di Indonesia yang mirip dengan aslinya.
1. Stonehenge Yogyakarta
Bongkahan bebatuan raksasa setinggi kurang lebih 4 meter mirip Stonehenge di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris, dapat ditemui di Dusun Petung, lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta. Stonehenge populer sebagai wisata baru. Keberadaan batu-batu di sana bukan asli ditemukan sejak masa prasejarah, tapi sengaja dibangun untuk menambah daya tarik wisata di kawasan Gunung Merapi.
Stonehenge di Yogyakarta kerap dimanfaatkan penyuka foto untuk berswafoto. Pengunjung yang pernah ke lokasi tersebut, yakni Maria Arumingtyas, 26 tahun, merasa sedang tak berada di Indonesia ketika tengah duduk di antara bebatuan dan rerumputan hijau di Stonehenge Yogyakarta.
“Serasa di luar negeri karena kita bisa tidur di atas rumput yang rapi. Buat foto ciamik,” kata Maria yang dihubungi melalui pesan pendek pada Kamis, 12 April 2018.
2. Batu Solor Bondowoso
Batu Solor yang berada di Desa Solor, Bondowoso, Jawa Timur, kerap disebut sebagai Stonehenge Van Java. Sebab, bebatuan yang beberapa bagiannya tertutup semak-semak itu mirip dengan Stonehange di Salisbury Plain, Wilshire, Inggris.
Batu Solor merupakan situs bersejarah. Konon, keberadaannya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya pada masa Megalitikum. Namun Situs Batu Solor tak cukup terdengar gaungnya lantaran berada di tengah perbukitan. Lokasinya pun tergolong cukup sulit diakses.
Bentuk Batu Solor mirip dengan Stonehenge asli. Batu tersebut tegak berdiri. Di bagian atasnya terdapat tekstur mirip kepala manusia. Bahkan beberapa di antaranya tampak berambut.
ANTARA | SCIENCE ALERT