Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Menilik Tradisi Lebaran di Singapura

Secara umum tradisi Lebaran di Singapura tidak jauh berbeda dengan di Indonesia

9 April 2024 | 17.52 WIB

Festival Cahaya di Geylang Serai, Singapore. (www.visitsingapore.com)
Perbesar
Festival Cahaya di Geylang Serai, Singapore. (www.visitsingapore.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Umat muslim di seluruh dunia akan segera merayakan Lebaran, termasuk di Singapura. Setelah melaksanakan salat Ied, umat muslim akan saling bersalaman dan bermafaan untuk merayakan hari kemenangan setelah menjalankan ibadah Ramadan sebulan penuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Seperti di Indonesia, tradisi Lebaran di Singapura tidak jauh berbeda. Area Director, STB Indonesia Mohamed Hafez Marican, menceritakan setelah salai Ied dan kembali ke rumah, aktivitas selanjutnya mengunjungi keluarga dan kerabat lainnya. "Tetapi bedanya, Singapura kecil, jadi tidak mudik," katanya ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hafez, karena wilayah Singapura tidak terlalu luas kebanyakan akan mengunjungi keluarga yang tinggal dalam satu kota saja. Hari Lebaran di Singapura juga menjadi hari libur selama satu hari. "Mereka akan mengunjungi keluarga dan kawan dalam 2-3 hari saja," ujarnya. 

Sedangkan untuk salat Ied, Hafez mengatakan biasanya umat muslim di Singapura akan melaksanakan salat di masjid paling dekat rumah. Beberapa masjid akan melaksanakan salat Ied dalam dua hingga tiga sesi. 

Tahun ini sebanyak 41 masjid di Singapura akan mengadakan salat Ied sebanyak dua sesi dan delapan masjid mengadakan tiga sesi, seperti dilansir dari laman Strait Times. Sesi pertama dimulai sekitar pukul 7.20 waktu setempat. Salah satunya Masjid Sultan di Kampong Glam, satu-satunya masjid yang melaksanakan salat pada pukul 8.45 pagi untuk sesi pertama, dan sesi kedua dimulai pada pukul 9.45 pagi.

Bazaar Ramadan

Setiap bulan Ramadan di Singapura juga dimeriahkan dengan Festival Cahaya di di Geylang Serai. Perayaan cahaya itu biasanya berlangsing di sepanjang Sims Avenue dan Changi Road, antara stasiun MRT Paya Lebar dan Eunos.

Selain itu juga ada bazar Ramadan yang berlangsung dari 8 Maret hingga 10 April 2024. Tahun ini ada sekitar 500 kios yang ikut berpartisipasi dalam bazar Ramadan di Geylang Serai. Bazar ini menjual aneka makanan, pakaian dan lainnya. Namun yang unik di Geylang identik adalah fusion food

Setiap tahun selalu ada makanan yang menarik yang ditawarkan di bazar Ramadan di Geylang Serai. Menurut Hafez, bazar ini menampilkan inovasi makanan yang berbeda setiap tahunnya. Sesuai dengan tagline Singapore Tourism Board yang biasa menjadi luar biasa.  "Tahun ini yang saya dengar crispy kunafe, middle eastern pancake, yang lainnya praffel, prata campur dengan waffle, beberapa tahun lalu kue putu yang isinyaa cokelat dan keju," kata Hafez. 

Tak hanya di Geylang Serai, bazar Ramadan digelar di kawasan warisan budaya Kampong Glam dan ecoHarmony Festival di kawasan Bedok. Bazar yang terakhir, pertama kalinya digelar di kawasan Bedok dengan mengusung tema berkelanjutan. Seperti bazar umumnya, ada banyak aneka makanan halal yang jual, tapi juga menyediakan tempat sampah daur ulang dan memanfaatkan energi matahari, seperti dikutip dari laman Lifetsyle Asia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus