Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nikita Mirzani mengaku mengalami teror pada Ahad, 13 Desember 2020. Ban mobilnya secara sengaja disobek di Sunda Kelapa pukul 12.45. Di mobil itu ditumpangi tiga anaknya, suster, dan sopirnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalian mencoba untuk meneeror saya dengan cara seperti ini, untungnya Alhamdullilah, mobil oleng saat sudah keluar dari tol dan ketiga anak saya baik-baik saja," tulisnya dengan geram saat mengunggah foto yang memperlihatkan ada sobekan di ban itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari foto itu, memang terlihat sobekan itu disengaja. Musababnya, jika ban sobek karena paku atau benda tajam yang dilewati saat mobil berjalan, bentuk sobekan tidak akan benar-benar lurus, yang menandakan ada tekanan dari tenaga saat menyobeknya.
Mantan istri Dipo Latief ini pun mengungkapkan kegusarannya. "Buat kalian yang melakukan hal ini, saya tidak Akan diam," katanya. Ia mengaku sudah menerima ancaman. "Kalian sudah mencoba mengancam saya lewat SMS beberapa kali. Sekarang kalian mau mencoba mengintimidasi yang bisa membahayakan saya dan seluruh anak saya dengan cara yang kampungan," tulisnya.
Sejak kedatangan pemimpin FPI, Rizieq Shihab pada 10 November 2020, Nikita Mirzani terus-terusan mengunggah aktivitas FPI. Bermula saat ia menyebut Rizieq sebagai tukang obat yang menyulut kemarahan pendukungnya. Kemarahan itu dipertegas dengan balasan Rizieq kepada Nikita.