Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Taman Wisata Alam Gunung Tunak di Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu penunjang Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika. Jaraknya sekitar tujuh kilometer atau 15 menit berkendaraan roda empat ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika berlibur di sana, pengunjung bisa mendapat paket lengkap, mulai dari wisata alam, edukasi hingga budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk wisata alam, di sana ada penangkaran kupu-kupu dan rusa Timor. Bentuknya seperti laguna yang danaunya dikelilingi bukit.
Selain itu, ada tujuh pantai mulai dari Pantai Sari Goang Pantai Bila Sayak, Pantai Teluk Ujung, Pantai Terasak, Pantai Batu Jangak, Pantai Pudal dan Pantai Sari Surak. Pantai Bila Sayak, terkenal juga sebagai lokasi terapi pasir mengubur diri bagi mereka yang mengalami sakit pegal linu.
''Ini kepercayaan masyarakat,'' kata Ketua Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Lalu Sandika Irwan, yang pernah menjadi manajer TWA Gunung Tunak periode 2018-2019, Rabu, 21 April 2021.
Jika berwisata pada Februari dan Maret usai tradisi Nyale, pengunjung bisa melihat kegiatan ritual melepas kerbau atau sapi ke dalam hutan. ''Ada kepercayaan tidak berani mencuri ternak di sana. Pamali,'' ujar Sandika.
Menurut Sandika, sapi yang dilepas itu tahu siapa pemiliknya. Sapi akan kabur lari kalau didatangi orang lain yang bukan pemiliknya.
Selain itu, ada tradisi lokal yang membiarkan rusa yang pingsan setelah berenang dari seberang laut Selat Alas Sumbawa menuju Lombok. ''Jika ditemui pingsan di darat, ada kebijakan tidak boleh ditangkap,'' kata Pengendali Eksistem Hutan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat Kurniasih Nur Afifah.
Untuk wisata budaya, di sana ada Gunung Raden sebagai lokasi tempat orang bertapa. Ada juga legenda Sasak kisah Cupak Gerantang, yaitu kisah anak yang kuat makan.
Adapun untuk wisata edukasi, menurut Afifah, adalah dari bird watching. ''Ini spot terbaik wisata minat khusus melihat burung Buntut Sate,'' katanya.
Di Pantai Sayak, bisa ditemukan burung Buntut Sate. Di sana juga ada Burung Gosong kaki merah yang bentuknya seperti Maleo.
Selain burung, pengunjung bisa menikmati ragam keindahan kupu-kupu, termasuk kupu-kupu yang dilindungi Troides helena (kupu-kupu helena). Ada sekitar 50 jenis kupu-kupu yang bisa dilihat.
Taman Wisata Gunung Tunak juga bisa menjadi lokasi bersepeda. Afifah menyebut selebrita Nadine Chandrawinata juga pernah berwisata di sini. ''Ada bule yang semula hanya menginap semalam extend jadi lima hari,'' ujarnya.
Bagi pengunjung yang ingin merasakan beragam pengalaman di Taman Wisata Alam Gunung Tunak bisa membeli paket melalui Traveloka dan Booking.com. Harga paket menginapnya mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 475 ribu.
''Harga paketnya situasional. Sebagian pendapatannya diserahkan kepada masyarakat dan pendapatan negara buka pajak,'' kata Afifah. Masyarakat kebagian pendapatan untuk jasanya menyediakan sarapan pagi dan pendampingan keliling lokasi.
Manajer TWA Gunung Tunak Rata Wijaya mengatakan saat ini jumlah pengunjung mulai meningkat setelah sempat menurun akibat pandemi. "Kami siap mendukung kebutuhan akomodasi penonton MotoGP," katanya.
Di Taman Wisata Alam Gunung Tunak telah tersedia 10 kamar dan sedang dalam pembangunan lima unit vila. Selain itu, akan didirikan Camping Ground yang mampu menampung ratusan orang. "Di sini dijamin tidak ada pengosong yang mengganggu pengunjung," ujar Rata Wijaya.