Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pariwisata Sumbang PAD Sleman Rp283,53 Miliar, Terbesar dari Pajak Hotel dan Restoran

Hingga September 2024 sebanyak 5,95 juta orang berwisata ke berbagai destinasi di Sleman, Yogyakarta.

17 Oktober 2024 | 10.11 WIB

Wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat 10 Mei 2024. Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi mencatat saat libur panjang Kenaikan Yesus Kristus telah mengoperasikan sekitar 1.258 armada yang beroperasi sebanyak 3 hingga 5 kali dalam sehari. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat 10 Mei 2024. Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi mencatat saat libur panjang Kenaikan Yesus Kristus telah mengoperasikan sekitar 1.258 armada yang beroperasi sebanyak 3 hingga 5 kali dalam sehari. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkap sektor-sektor turunan pariwisata yang selama ini menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar setiap tahunnya. Penyumbang terbesar pemasukan daerah bukan hanya dari destinasi, namun juga hotel dan restoran yang jumlahnya banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sleman yang berada di sisi utara Kota Yogyakarta merupakan kawasan yang tak hanya dikenal sebagai basisnya perguruan tinggi di provinsi ini. Namun juga surga hotel, desa wisata, hingga pusat kuliner modern maupun tradisional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kontribusi PAD sektor pariwisata terhadap total pendapatan Kabupaten Sleman sampai September 2024 sebesar 34,74 persen atau setara dengan Rp 283,53 miliar," kata Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Sleman, Kus Endarto pada Selasa, 16 Oktober 2024.

Pajak Wisata Penyumbang Terbesar 

Dari PAD sektor wisata itu, pajak wisata menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar Rp278,81 miliar, lalu retribusi destinasi wisata menyumbang Rp3,96 miliar dan pendapatan lain sebesar Rp761 juta.

Kus menuturkan, dari total pajak wisata yang diterima, sebesar 49,32 persen atau Rp 137,5 miliar berasal dari pajak restoran. Kemudian  44,92 persen atau Rp 125,23 miliar dari pajak hotel, dan sisanya sebesar 5,77 persen atau setara Rp 16,09 miliar berasal dari pajak hiburan.

Keberadaan sarana prasarana pendukung pariwisata di Kabupaten Sleman ini yang membuat sektor wisata bergerak paling dinamis di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Besarnya kunjungan wisatawan setiap tahun bisa meningkatkan belanja atau perputaran uang yang terjadi di area itu.

Kunjungan Wisata Sleman

Dinas Pariwisata Sleman mencatat, hingga September 2024 sebanyak 5,95 juta orang berwisata ke berbagai destinasi di Sleman. Dari jumlah tersebut kunjungan terbesar berasal dari wisatawan Nusantara sebanyak 97,80 persen dan 2,20 persen dari mancanegara.

"Kami menargetkan sampai akhir tahun ini kunjungan wisata bisa tembus ke angka 7,9 juta wisatawan dan belanja meningkat," kata dia.

Dinas Pariwisata Sleman pun mendorong para pelaku wisata, terutama penyelenggara event yang lokasi gelarannya di Sleman mengemas acarannya agar berdampak bagi masyarakat. Salah satunya dengan menyisipkan paket kuliner yang menggandeng pelaku usaha kuliner di Sleman. "Sehingga ketika suatu event digelar sukses menyedot kunjungan wisata, masyarakat di lokasi event juga ikut terdampak positif," kata dia.

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus