Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pawai Malam Takbiran di Yogyakarta, Lalu Lintas Pusat Kota Padat

Lalu lintas di sekitar kawasan pusat Kota Yogya pun terpantau padat dengan pawai malam takbiran menuju Masjid Gedhe Kauman.

20 April 2023 | 21.33 WIB

Suasana malam takbiran di Kota Yogyakarta Kamis, 20 April 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Suasana malam takbiran di Kota Yogyakarta Kamis, 20 April 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suasana malam takbiran di Kota Yogyakarta pada Kamis petang, 20 April 2023 terpantau meriah dengan pawai berbagai kelompok masyarakat dari berbagai penjuru. Lalu lintas di sekitar kawasan pusat Kota Yogya pun terpantau padat, terutama Jalan Kyai Ahmad Dahlan, Malioboro, Titik Nol, Terminal Ngabean hingga Masjid Gedhe Kauman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kelompok masyarakat dari berbagai kelurahan berbondong-bondong menggelar takbiran sembari membawa berbagai replika unik menuju Masjid Gedhe Kauman. Seperti sosok Semar, burung Garuda, Rumah Gadang dan sebagainya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suasana malam takbiran di Kota Yogyakarta Kamis, 20 April 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sendiri yang membuka pawai takbiran di Masjid Gedhe Kauman. Ia menuturkan tiga pesan yang diharapkan muncul pada diri kaum muslimin dan bangsa Indonesia pasca Ramadan 1444 H. Muhammadiyah telah menggelar takbiran karena menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah pada Jumat, 21 April 2023, sedangkan pemerintah mengumumkan 1 Syawal pada Sabtu, 22 April 2023.

"Pertama, seluruh pendisiplinan diri melalui berbagai ibadah di bulan Ramadan diharapkan teraktualisasi dalam kehidupan nyata," kata Haedar.

Haedar mengatakan kaum muslimin diharapkan menjadi insan yang bertakwa secara otentik, terutama saat membawa misi Rahmatan Lil Alamin. "Insan yang mutaqqin, yang bertakwa, harus menjadi manusia terbaik dalam jiwa, pikiran, dan tindakan," kata dia.

Kedua, Haedar berharap agar Idulfitri menjadi momentum menguatkan keadaban bangsa Indonesia yang berbasis pada agama, Pancasila.dan kebudayaan luhur bangsa. “Lebih-lebih setelah berpuasa bagi kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas dan jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebhinnekaan," kata dia.

Ketiga, Haedar berpesan supaya Idulfitri dijadikan kekuatan ruhaniah kolektif bagi kaum muslimin dan warga bangsa untuk membawa Indonesia menjadi Indonesia Berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. "Kita diajari berbuat yang terbaik membangun bangsa dan jangan merusaknya," ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus