Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah daerah ramai-ramai mendaftarkan desa wisata di wilayah masing-masing untuk mengikuti kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pendaftaran peserta ADWI berakhir pada Jumat, 16 Juli 2021 pukul 23.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemerintah Provinsi Gorontalo mendaftarkan 15 desa wisata ke perlombaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Beberapa desa wisata yang mereka ajukan adalah Desa Wisata Botubarani di Bone Bolango, Desa Wisata religi Bubohu di Kabupaten Gorontalo, Desa Wisata Bolihutuo di Kabupaten Boalemo, dan Desa Wisata Kotajin di Kabupaten Gorontalo Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Empat desa wisata di Kabupaten Boalemo, tiga desa wisata di Bone Bolango, lima desa wisata di Kabupaten Gorontalo, dua desa wisata di Gorontalo Utara, dan satu desa di Pohuwato," kata Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim seusai mengikuti pembukaan bimbingan teknis dan workshop ADWI 2021 secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Jumat 16 Juli 2021.
Idris berharap kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dapat memotivasi masyarakat dan perangkat desa dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerah masing-masing. Dengan begitu, perekonomian masyarakat kembali bergerak dan kesejahteraan terkerek.
Sementara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB mendaftarkan 74 desa wisata untuk berkompetisi di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. "Rinciannya, 34 desa wisata rintisan, 36 desa wisata berkembang, dan empat desa wisata maju," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi.
Kabupaten di NTB yang paling banyak mendaftarkan peserta adalah Lombok Tengah. Ada pula desa wisata dari Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, dan Kota Bima.
Kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 terdiri dari tujuh kategori, yakni CHSE; desa digital; suvenir, seperti kuliner, mode, kriya; daya tarik wisata, misalkan alam, budaya, buatan; konten kreatif; homestay; dan toilet. Yusron mencontohkan Desa Wisata Sade ikut lomba untuk kategori budaya, Desa Wisata Bilebante dan Desa Wisata Kawinda To'i masuk kategori wisata alam.
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan ajang untuk menjadikan desa wisata sebagai destinasi wisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Desa wisata adalah masa depan pariwisata Indonesia dan simbol kebangkitan ekonomi," ujarnya.
Baca juga:
60 Desa Wisata akan Dapat Sertifikasi dari Kemenparekraf Tahun Ini