Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 Berkunjung ke Desa Wisata Adat Tumori

Simak aktivitas seru para peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 saat berkunjung ke Desa Wisata Adat Tumori di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias.

3 April 2022 | 22.35 WIB

Sebanyak 18 wisatawan mancanegara peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 menyimak penjelasan pemandu tentang rumah adat saat berkunjung ke Desa Wisata Adat Tumori di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dok. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tumori
Perbesar
Sebanyak 18 wisatawan mancanegara peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 menyimak penjelasan pemandu tentang rumah adat saat berkunjung ke Desa Wisata Adat Tumori di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dok. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tumori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 18 wisatawan mancanegara dari delapan negara peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 berkunjung ke Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Mereka tiba di Kota Gunungsitoli pada Jumat, 1 April 2022, dan selanjutnya akan berlayar menuju Kabupaten Nias Selatan pada Senin, 4 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saat ini mereka berada di Desa Wisata Tumöri, desa adat yang terletak di Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli. Lawatan mereka jadi kegiatan pariwisata pertama yang berlangsung di Kota Gunungsitoli sejak pandemi Covid-19 pada Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa'a Laoli mengatakan, agenda West Sumatera Yacht Rally 2022 berlangsung mulai 15 Maret hingga 10 Juni 2022. Pemberangkatan mulai dari Titik Nol Indonesia di Kota Sabang, Aceh, sampai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Rutenya yakni Sabang, Singkil, Gunungsitoli, Nias Selatan, Mentawai, Bengkulu, Tanjung Lesung. Kemudian Belitung, Ketapang, Kayong Utara, Bengkayang, dan Natuna. Total, mereka akan melintasi 14 titik pemberhentian di pesisir barat Pulau Sumatera.

Desa Wisata Adat Tumori di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dok. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tumori

"West Sumatera Yacht Rally 2022 merupakan salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Pariwisata," kata Sowa'a Laoli dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 3 April 2022. "Kami berharap agenda ini dapat mendorong promosi pariwisata Indonesia pasca-pandemi."

West Sumatera Yacht Rally 2022 diikuti oleh 15 yacht, dengan jumlah peserta 26 orang dari berbagai negara. Dari jumlah itu, tujuh yacht dan 18 peserta di antaranya singgah di Kota Gunungsitoli. Mereka bersal dari delapan negara, yakni
Hong Kong, Inggris, Australia, Prancis, Selandia Baru, Belanda, Cina, dan Thailand.

Yacht merupakan jenis perahu layar ringan kelas mewah dengan kapasitas penumpang kurang dari sepuluh orang. Perahu jenis ini biasanya dimiliki oleh orang-orang kaya yang gemar berlayar lintas negara untuk berwisata sekaligus berpetualang di lautan.

Indonesia sebagai negara bahari dengan belasan ribu pulau dengan keanekaragaman budaya dan alamnya menjadi salah satu negara favorit bagi para yachter, yang rata-rata berasal dari kalangan wisatawan kelas atas.

Warga Desa Wisata Adat Tumori menyambut peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 pada Jumat, 1 April 2022. Dok. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tumori

"Acara ini mampu mendorong pemulihan pariwisata Nias, khususnya di Kota Gunungsitoli," kata Sowa'a. Masyarakat Desa Tumori menyambut kedatangan para peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 pada Sabtu, 2 April 2022. Mereka menunjukkan berbagai atraksi budaya yang turut disaksikan oleh Sowa’a Laoli bersama istri dan sejumlah pejabat dinas Kota Gunungsitoli.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli, Nur Kemala Gulo mengatakan, para wisatawan mancanegara itu mendapatkan penjelasan perihal adat istiadat dan tradisi masyarakat setempat. Ada pula keterangan tentang sepuluh rumah adat khas Nias wilayah utara. Jumlah sepuluh rumah adat di Desa Tumöri merupakan jumlah rumah adat terbanyak di Kota Gunungsitoli.

Wisatawan dan para tamu yang hadir berjalan menuju tempat acara di area rumah adat yang menjadi Sekretariat Lembaga Adat Desa Tumöri dan Sekretariat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dengan dikawal oleh fotuwusö (pemuda) berpakaian adat. Mereka membawa toho (tombak) dan baluse (perisai), serta melantunkan syair-syair bölihae, yaitu tradisi penyemangat dalam perjalanan dengan iringan musik faritia (gong kecil).

Tiba di lokasi acara, peserta disambut dengan tari famalega bola (tari mengusung tempat sirih) dengan pelatih tari Lastri Zebua, disusul fangowai dan fame afo (penyambutan berupa tutur adat oleh para tetua adat dan pemberian sirih kepada tamu). Ada pula sajian tari folaya ba gowasa (tari yang biasa ditampilkan dalam pesta adat) dengan pelatih tari Fatizaro Zebua dan Solideo Zebua.

Peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 mencoba membuat kerajinan tangan berupa anyaman saat berkunjung ke Desa Wisata Adat Tumori di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dok. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tumori

Dalam kegiatan yang berlangsung sekitar lima jam ini, para wisatawan menyaksikan berbagai atraksi berupa aktivitas keseharian masyarakat Desa Tumöri. Di antaranya mogai akhe (memanjat pohon aren untuk mengambil nira sebagai bahan pembuatan tuo nifarö (tuak suling) dan tuo mbanua (tuak kampung), proses pembuatan gowi nifufu (ubi yang ditumbuk), dan molöwösi ba mbulu damo (membungkus makanan dengan daun).

Suguhan atraksi meliputi maneu banio (memanjat pohon kelapa), manula banio (mengupas kelapa dengan alat tradisional), mogao banio (memarut kelapa dengan alat tradisional), dan mananö tuwua (penanaman bibit kelapa) oleh tamu. Dalam hal seni, para wisatawan belajar kerajinan molalau tufo keleyemö (menganyam tikar dari bahan tanaman keleyömö), dan mencoba membuat molalau bola (tas anyaman).

Untuk seni musik, para tamu menyaksikan permainan musik tradisional tutuhao (alat musik dari bambu) oleh anak-anak setempat. "Bukan hanya aktivitas keseharian masyarakat, serta suguhan atraksi budaya dan seni, kami juga mengenalkan kuliner khas kepada para wisatawan mancanegara ini," kata Nur Kemala Gulo.

Peserta West Sumatera Yacht Rally 2022 mencoba membuat kerajinan tangan berupa anyaman saat berkunjung ke Desa Wisata Adat Tumori di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dok. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tumori

Menurut Kemala, untuk makan siang, para tamu mendapat suguhan masakan tradisional Nias khas Desa Tumöri, yaitu gowi nifufu (ubi tumbuk), lehedalö nifange (daun talas muda gulai), rigi (jagung), gae nirino (pisang rebus), toru (terung), bulu gowirio (daun singkong). Ada pula tödö gae (jantung pisang rebus), ia nibinögö (ikan pepes), fale (ikan yang dipepes dengan campuran kelapa muda), simbi mbawi (rahang babi), niowuru (babi asin), dan fakhe nilöwösi (nasi yang dibungkus daun).

Wisatawan tampak menikmati aneka kuliner tradisional. Bahkan, beberapa di antara mereka meminta tambah makanan untuk dibawa dan dimakan di penginapan.

"Saya sangat menikmati menu yang disajikan kepada kami. Kemasannya unik dengan bungkus daun dan rasanya sangat lezat," kata Jens Peter Yeager, wisatawan asal Selandia Baru yang mengemudi yacht SY Escapade, dalam bahasa Inggris.

Menutup kunjungan di Desa Tumöri, para wisatawan, penduduk setempat, dan pejabat daerah menari bersama tari maena. Mereka berlenggak-lenggok dengan diiringi alat musik tradisional genda (gendang), aramba (gong besar), faritia (gong kecil), koroco atau ukulele tradisional khas Nias.

Baca juga:
Berwisata ke Pulau Nias, Ini 4 Obyek Menarik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus