Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - American Sniper adalah satu dari delapan nomine film terbaik dalam ajang Piala Oscar yang berlangsung Minggu, 22 Februari 2015. Namun para pakar perfilman Hollywood menilai film itu gagal karena terlalu kentara menggunakan bayi palsu dalam salah satu adegannya.
American Sniper adalah film yang disutradarai aktor kawakan Hollywood, Clint Eastwood. Film itu menceritakan kisah hidup Chris Kyle, seorang sniper atau penembak jitu dari pasukan khusus Amerika Serikat, Navy SEAL. Kyle memiliki catatan paling banyak membunuh target dalam sejarah penembak jitu Amerika Serikat. Kyle mati terbunuh oleh kenalannya pada 2013.
Dalam diskusi yang digelar majalah gaya hidup, Vanity Fair, para pakar film menunjukkan kelemahan American Sniper yang membuatnya bakal gagal meraih Oscar. Aktor dan produser Dave Karger menunjukkan satu kesalahan dalam film itu. "Alasan kenapa American Sniper tidak akan menang karena memakai bayi plastik," katanya setengah bercanda.
Adegan yang dimaksud Karger adalah ketika Chris, diperankan oleh Bradley Cooper, dan istrinya, Taya (Sienna Miller), tengah berbicara di kamar bayi mereka. Chris saat itu tengah menggendong bayinya. Masalahnya, bayi itu sangat kelihatan palsu.
Penulis skrip, Jason Hall, pernah menulis soal bayi palsu itu pada akun Twitter-nya, Desember lalu. Hall menuliskan bahwa bayi asli pertama sedang demam, sementara bayi asli kedua tidak bisa datang. Clint dikabarkan meminta boneka bayi untuk meneruskan proses syuting. Cuitan Hall tersebut akhirnya dihapus.
Kasus penggunaan bayi palsu lantas menjadi pembicaraan bahkan lelucon di media sosial. Akun Twitter Entertainment Tonight menuliskan bahwa Bradley berusaha menggerakkan tangan bayi dengan jempolnya. Adapun akun BuzzFeed menyebutkan orok dalam American Sniper adalah bayi paling palsu dalam sejarah film.
Pada kategori film terbaik, American Sniper bersaing dengan Whiplash, Birdman, The Grand Budapest Hotel, The Imitation Game, Selma, The Theory of Everything, dan Boyhood.
CNN | WSJ | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini