Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap 2 Oktober, Yayasan Batik Indonesia dan Museum Batik Indonesia menggelar rangkaian pagelaran batik di Museum Batik Indonesia Taman Mini Indonesia Indah atau TMII Jakarta. Acara ini akan menampilkan keindahan, motif-motif batik, dan keberagaman batik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengusung tema Batik Bangkit, acara ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para pelaku batik, industri batik, dan masyarakat indonesia untuk terus mengapresiasi batik sebagai salah satu warisan budaya takbenda Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami ingin menstimulasi semua pelaku batik untuk bangkit, baik bagaimana kita membanggakan batik, bagaimana kita memasarkan batik, dan bagaimana kita mempromosikan batik. Terutama dengan kebangkitan batik ini, kami juga menginginkan satu segmen pasar yang baru dari anak-anak muda," kata Diana Santosa, Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia, mengatakan, dalam Konferensi Pers Hari Batik Nasional pada Senin, 25 September 2023 di Jakarta Selatan.
Pameran Hari Batik diadakan dua sesi, yaitu sesi pagi dan siang. Acara di pagi hari akan terbatas untuk para tamu undangan, dan pada sesi siang akan terbuka untuk umum. Acara yang akan di highlight antara lain membatik bersama para pembatik dari seluruh Indonesia yang mewakili daerah masing-masing atau sentra batik, dan acara membatik sesuai motif dari daerahnya masing-masing yang akan memecahkan rekor MURI.
Lomba lain yang juga diadakan adalah lomba karya tulis batik yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa, yang pengumumannya pada 2 Oktober. Akan ada juga fashion show batik, dari 730 koleksi kain batik yang disumbangkan Yayasan Batik Indonesia ke Museum Batik Indonesia. Selain itu, ada pelelangan motor Vespa seri batik yang terbatas, dan juga mobil Wuling seri batik. Dana hasil lelang akan digunakan untuk pemberdayaan pembatik perempuan.
Edukasi batik
Di acara ini akan ada edukasi ke anak-anak muda seperti milenial dan gen z agar tidak hanya menggunakan batik sebagai tren, tetapi juga sebagai penerus. Diharapkan anak muda paham bahwa batik print bukanlah batik, karena batik yang benar hanyalah batik cap dan batik tulis.
Shanty Leksono, Ketua Panitia Hari Batik Nasional, menjelaskan bahwa batik adalah proses yang melibatkan lilin panas dan lainnya dalam pembuatan. "Jadi bukan batik print, karena tidak ada proses membatiknya di situ,” kata dia.
Hari Batik Nasional diselenggarakan setiap 2 Oktober, bertepatan dengan momen batik masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2009.
LAYYIN AQILA