Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sehari Setelah Nyepi, Suasana Bali Berangsur Normal  

Suasana Bali berangsur-angsur normal, Rabu, saat "Ngembak Nyepi", yakni sehari setelah umat Hindu menunaikan ibadah Nyepi.

29 Maret 2017 | 12.05 WIB

Seorang Pecalang atau petugas keamanan adat Bali berpatroli di jalan Bypass Ngurah Rai saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 di Desa Adat Tuban, Bali, 28 Maret 2017. Johannes P. Christo
Perbesar
Seorang Pecalang atau petugas keamanan adat Bali berpatroli di jalan Bypass Ngurah Rai saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1939 di Desa Adat Tuban, Bali, 28 Maret 2017. Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Suasana Bali sehari setelah Hari Raya Nyepi berangsur-angsur normal. Setelah menunaikan ibadah Tapa Brata Penyepian Tahun Baru Saka 1939 dengan hening, sunyi, dan gelap gulita di malam hari, hari ini umat Hindu di Bali memasuki Ngembak Nyepi.

Aktivitas masyarakat di hari pertama memasuki Tahun Baru Saka 1939 pun mulai menggeliat. Meskipun toko-toko di sepanjang jalan utama Kota Denpasar dan sekitarnya masih tutup, pasar-pasar tradisional mulai ramai dikunjungi warga. Misalnya di Pasar Pemedilan dan Pasar Badung.

Tak ketinggalan tenaga kebersihan Kota Denpasar yang bekerja keras membersihkan dan mengangkut sampah yang menumpuk di permukiman dan tepi jalan. Puluhan truk mengangkut sampah sudah beroperasi sejak pagi hari dari tempat-tempat pengumpulan sampah ke tempat pembuangan akhir sampah di kawasan Suwung, di pinggiran Kota Denpasar.

Dalam rangkaian perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan berbagai kegiatan ritual yang banyak memproduksi sampah dari bekas banten atau sesaji, serta aneka bungkus makanan-minuman ketika warga melakukan malam pengerupukan dengan mengarak ribuan ogoh-ogoh.

Meskipun jalan-jalan masih tampak lengang, suasana hari raya masih menyelimuti, karena perkantoran instansi pemerintah dan swasta di Bali masih menjalani fakultatif (libur lokal), termasuk anak-anak sekolah.

Hari Raya Nyepi merupakan libur nasional, tapi untuk instansi pemerintah dan sekolah di Bali berlangsung dua hari libur lokal (27 Maret 2017 dan 29 Maret 2017) ditambah sehari libur nasional (28 Maret 2017), sehingga perkantoran dan sekolah baru buka kembali pada Kamis, 30 Maret 2017.

Kesempatan itu dimanfaatkan sebagian besar pegawai negeri dan warga yang bermukim di Denpasar pulang ke kampung halamannya di delapan kabupaten di luar Kota Denpasar.

Pada hari Ngembak Nyepi, masyarakat melakukan sembahyang syukur, lalu saling berkunjung ke keluarga atau kerabat dekat untuk saling memaafkan (silaturahmi), dan mengunjungi obyek-obyek wisata untuk rekreasi. 

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus