Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sheraton Senggigi Memberdayakan Warga Menjaga Kuliner Lokal

Sheraton Senggigi Beach Resort bekerja sama dengan Chef William Wongso mengajarkan memasak, untuk melestarikan kuliner Lombok.

13 Februari 2020 | 17.51 WIB

Ayam Taliwang menu khas dari Kota Taliwang, Sumbawa Barat. Tempo/Franoto
Perbesar
Ayam Taliwang menu khas dari Kota Taliwang, Sumbawa Barat. Tempo/Franoto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Senggigi- Sheraton Senggigi Beach Resort menghelat “Chef Invasion: Valentine’s Dinner”, pada 14-16 Februari 2020. Acara ini dihadiri oleh guru kuliner Indonesia Chef William Wongso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kegiatan yang diprakarsai oleh Teka Indonesia, FiberCreme dan Indonesia Gastronomy Network (IGN) tersebut, akan melibatkan 15 orang peserta kompetisi memasak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peserta adalah warga Lombok yang memiliki hobi memasak makanan lokal, tetapi tidak memiliki bisnis kuliner. Mereka mengikuti kompetisi  memasak ayam taliwang dan pelecing. "Kebanyakan pesertanya adalah cooking enthusiast," kata General Manager Sheraton Senggigi Beach Resort Teezar Mirza.

Hidangan-hidangan tersebut kemudian akan dinilai oleh tiga juri yang terdiri dari Chef William Wongso, perwakilan dari Sheraton Senggigi dan perwakilan dari Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat. Mereka akan memilih dua pemenang terbaik.

Setelah kompetisi itu, dua pemenang akan membawa pulang seperangkat kompor modern dari Teka dan dapat mengadakan pop-up dining (restoran sementara) di rumah mereka sebulan sekali selama satu tahun.

Kegiatan itu akan dikoordinasikan dengan tim Sheraton Senggigi dan dipantau secara teratur oleh Teka Indonesia agar terjaga mutu dan kebersihannya. Dilakukan di rumah penduduk, pop-up dining ini nantinya diharapkan juga akan memberdayakan masyarakat setempat dan menggerakkan ekonomi daerah.

Suasana di Bawang Putih Restaurant, Sheraton Senggigi Beach Resort. TEMPO/Supriyantho Khafid

Teezar Mirza menyebutkan program ini memiliki misi untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan kuliner dari berbagai daerah di Indonesia. Proyek percontohan yang dilaksanakan di Lombok ini bertujuan untuk melahirkan suatu kegiatan wisata kuliner yang baru dan unik, "Bertema dine with locals," ujarnya.

Untuk klinik memasak, yang akan ditampilkan adalah rujak Aceh, rendang daging giling dan soto Betawi. Usai klinik memasak, peserta klinik mengikuti kompetisi memasak, mulai pukul 15.30 hingga 17.00.  

 

SUPRIYANTHO KHAFID

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus