Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Darurat sampah yang melanda tiga kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak akhir Juli lalu membuat pemerintah daerah menyiapkan lahan lahan penampungan sementara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabupaten Sleman, daerah utara Yogya yang menjadi pendulang wisatawan terbayak tiap tahunnya dengan taburan hotel berbintang dan destinasi melimpah, menjadi salah satu daerah yang terkena. Lahan tampungan sampah sementara di Sleman yang semula akan ditempatkan di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi, dipastikan batal, dialihkan ke area Sleman sisi timur, arah perbatasan Klaten Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lokasi persis Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di Sleman itu di Padukuhan Kebon, Desa Tamanmartani Kecamatan Kalasan.
"Mulai hari ini layanan operasional truk pembuangan sampah sementara untuk Sleman beroperasi di Tamanmartani, Kalasan ini," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Senin, 7 Agustus 2023.
Penampungan sampah sementara seluas 3.000 meter persegi itu, kata Kustini, didesain dengan baik untuk mengantisipasi polusi sampah.
Lahan dibuat berbentuk kolam berkedalaman 1,5 meter dengan sudut kemiringan ke selatan untuk mengalirkan lindi (cairan sampah) ke arah selatan. Ujung kemiringan ditujukan untuk mengalirkan air lindi dibuatkan atau diberi bak penampung untuk menampung air lindi yang terkumpul.
Setelah terkumpul, air lindi disedot untuk diolah atau dibuat ecolindi. Seluruh kolam hingga tanggul dilapisi geomembran.
"Setiap sampah yang dibuang disemprot dengan ecolindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah," kata dia.
Setelah 45 hari operasi, sampah di lokasi itu akan diambil kembali untuk dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) atau digiling dengan tujuan memisahkan sampah organik dan anorganik.
Sampah organik sudah menjadi lembut dan bisa untuk pupuk sedangkan yang anorganik dibuang.
Daya tampung TPSS Tamanmartani ini sebesar 1.500 ton atau sekitar 3.750 meter kubik. Sampah masuk setiap hari kurang lebih 50 ton dan rencana operasi sampah masuk selama 30 hari.
Selama dua hari, Sabtu dan Minggu, dilakukan pemasangan geomembran oleh tenaga profesional dan menggunakan peralatan yang memadai sehingga lapisan Geomembran tidak bocor dan air sampah tidak mencemari tanah.
Ecolindi yang sudah disiapkan sekitar 4.000 liter dan diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional TPSS.
Darurat sampah di tiga daerah DIY meliputi Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta dipicu penutupan TPA Regional Piyungan karena overload. Lokasi akhir pemrosesan sampah Piyungan itu baru akan dibuka 5 September 2023 nanti.
Dampak penutupan itu, banyak sampah menumpuk di berbagai wilayah Yogyakarta. Tak terkecuali sekitaran destinasi wisata dan ruang publik.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk membuat lubang biopori atau jugangan untuk menimbuh sampah organik. "Warga juga bisa mengurangi kemasan sekali pakai dalam berbelanja dengan membawa kantong belanja dari rumah," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: 3 Jurus Yogya Jaga Wisata Nyaman dari Sampah: Gerakan Mbah Dirjo hingga Bank Sampah Khusus