Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Teuku Wisnu memberikan pandangannya tentang perayaan Hari Valentine yang diperingati setiap tanggal 14 Februari 2020. Dalam unggahan di Instagramnya, Wisnu mengatakan bahwa Valentine Day bukanlah budaya Indonesia.
"Sesungguhnya valentine itu bukan budaya kita. Budaya kita itu our culture," tulis Wisnu dalam unggahannya. Wisnu mengartikan kata budaya kita ke dalam Bahasa Inggris sehingga menjadi our culture.
Sahabatnya Hengky Kurniawan pun heran melihat unggahan Wisnu tersebut. "Semakin hari semakin lucu brader. Minum vitamin apa?" tulis Hengky di kolom komentar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teuku Wisnu. TEMPO/Mazini Hafizhuddin
Kemudian netizen lainnya berpendapat pada kolom unggahan suami Shireen Sungkar itu, bahwa budaya yang dimiliki Indonesia adalah makan mie instan dengan nasi serta lampu sen yang dinyalakan tidak sesuai dengan penggunaannya. "Budaya kita itu makan mie instan pakai telur ceplok + nasi," tulis akun @bundafadz_. "Budaya kita itu sen kanan belok kiri," tulis akun @mal.if.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perayaan Hari Valentine masih menjadi perdebatan di Indonesia. Sebagian berpendapat merayakan Valentine Day selalu dikaitkan dengan upacara keagamaan. Di Twitter, perdebatan itu menjadi trending dan memunculkan lelucon yang menyenangkan. Tagar #ValentineBukanBudayaKita memunculkan kreativitas pengguna Twitter. Misalnya, "#ValentineBukanBudayaKita, budaya kita itu deketnya sama kita jadiannya sama yang lain," atau "#ValentineBukanBudayaKita, budaya kita itu pas ada maunya baru dicariin."
MARVELA